Sejauh Ini para orangtua dan anak-anak muda Karo mayoritas menyadari dirinya Suku Karo, bukan Batak Karo. Penggaungan Karo Bukan Batak terus menguat. Tidak dapat dibendung lagi oleh orang-orang yang melakukan upaya pembatakan.
Istilah Rumpun Batak muncul sekitar 2 tahun lalu, tapi tidak mempan bagi kebangkitan identitas Suku Karo.
Bahkan, Istilah Toba Bukan Karo juga muncul belakangan Ini, sebuah strategi orang sebelah untuk meyakinkan Masyarakat Karo adalah bagian dari Suku Batak.
Penyebabnya adalah mereka tahu bahwa secara tarombo Mitos Siraja Batak yang mengklaim merga-merga Suku Karo sudah runtuh dan sudah tidak berpengaruh lagi dalam perdebatan antara penggiat Karo Bukan Batak dengan orang-orang sebelah (Penggiat Batak).
Muncullah “Batak adalah Rumpun” dan “Karo Bukan Toba”. Kedua ungkapan baru ini juga tetap tidak berpengaruh atas ketidakterbendungnya Karo Bukan Batak. Tidak ada alasan kuat secara ilmiah yang membuat Batak Itu menjadi rumpun.
Dan, Karo Bukan Toba kita semua mensepakatinya. Karena, Karo Bukan Bagian Batak. Sedangkan, Toba dengan Samosir, Humbang, dan Silindung tidak dapat dipisahkan dari Batak.
Mejuah-juah, Nusantara!