Kolom Ganggas Yusmoro: ANTARA BERAGAMA DAN MORALITAS

Ketika Gubernur Aceh tertangkap tangan oleh KPK, apa yang ada di benak kita? Tentu terkejut. Terkejut alang kepalang ketika seorang Kepala Daerah yang mengadopsi Hukum Syariah untuk wilayah Indonesia dengan Ideologi Pancasila.

Tentu terbayang para pemimpin yang di Aceh adalah manusia-manusia super.




Manusia-manusia suci. Manusia yang tentu saja bisa membedakan mana yang hak mana yang bathil, mana yang membuat dosa mana yang membuat pahala. Apalagi ketika beredar video seorang warga Aceh yang dilecut oleh cambuk, tentu siapa saja akan bergidik ngeri membayangkan perih dan pedihnya ketika kulit harus digores dan disayat. Cetaarr…. cetaarr….

Apalagi ketika ditangkap juga rekan sejawatnya yang berpenampilan lebih gamis, makin membuat miris. Sangat miris karena tentu saja kita berharap dari merekalah kita semua mencari keteladanan. Mencari seorang Hero dalam soal Akhlak. Dalam soal perilaku, dalam budi pekerti.

Begitu banyaknya tokoh-tokoh berpenampilan gamis yang diciduk oleh KPK sepertI halnya Luthfi Hasan Ishak mantan petinggi PKS, Patrialis Akbar, Gubernur Jambi yang diusung PAN, yang pernah mengecam Ahok karena dianggap salah besar, hingga sekarang Gubernur Aceh beserta rekan sejawatnya.

Jika banyak orang ditipu oleh manusia-manusia gamis, bahkan konon untuk menjadi pemimpin di Aceh musti harus katam, bahkan tentu saja saat dilantik juga disumpah dengan kitab suci, dunia yang sudah tua ini rasanya semakin tua dengan ulah manusia-manusia sok suci.

Cetaar…. cetarr…. cetarr…. darah meleleh. Cetar…. cetaarr ….. cetarr….. seseorang menggigit bibir menahan pedih dan perih. Cetarr…. cetarr…. cetarr…. kesalahan karena susila harus menerima hukum syariah.







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.