Kolom Ganggas Yusmoro: APA JADINYA JIKA RADIKALISME DIBIARKAN?

Ketika beberapa waktu lalu marak terjadi intoleransi (ketika ada kelompok mengaku mayoritas dengan bendera salah satu Ormas), dan melakukan kegiatan yang selalu meresahkan, yang seakan melampaui tugas aparat penegak hukum, orang-orang menjadi resah.

Superioritas dari Ormas tersebut, yang melakukan sweeping, yang di beberapa daerah malah membuat kerusuhan, bahkan hingga mencederai pemilik warung, tentu jika dibiarkan akan menganggu sendi-sendi kerukunan berbangsa dan bernegara.

Puncaknya adalah, ketika anak-anak kecil yang belum tahu apa apa otakknya sudah dicekoki kebencian. Bahkan dengan dalih agama anak-anak tersebut berteriak bunuh, bunuh, bunuh, tentu sesuatu yang sangat membahayakan. Sangat mengkhawatirkan.

Bagaimana tidak? Jika anak-anak tersebut yang saat ini berusia sekitar 8 hingga 12 tahun tidak diluruskan kembali cara berpikirnya, niscaya negeri ini 10 hingga 15 tahun ke depan akan muncul pemuda-pemuda yang berpikirnya ekstrim dan radikal. Sungguh akan menjadi ancaman kemanusiaan .

Bukan itu saja, tatkala anak-anak tersebut tidak diajarkan lagi mencintai negaranya, tidak lagi diajarkan sejarah bangsa yang sejatinya bangsa dari negeri ini adalah penuh dengan toleransi yang tinggi, bisa dipastikan saat mereka mereka dewasa nanti, bisa dipastikan negeri ini dalam kurun waktu 10 tahun ke depan akan terjadi kerusuhan. Akan terjadi kemelut yang dasyat karena dipicu oleh intoleransi. Dipicu oleh tidak adanya saling meghargai. Nilai-nilai Pancasila hanya berupa kata-kata. Dikit-dikit jika menyinggung soal agama karena tidak satu golongan, tentu akan digeruduk. Akan dipersekusi. Bisa jadi malah lebih ekstrim lagi.

Jika sekarang pemerintah mengeluarkan Perppu tentang Ormas radikal, tentu hal ini juga mengantisipasi hal-hal buruk terhadap kelangsungan negeri ini. Bangsa ini. Anak cucu kita semua.

Apakah mereka yang menolak Perppu seperti halnya Pak Amien Rais tidak berpikir sejauh yang tertulis di atas? Atau sekaliber Profesor Yusril, Duo F, dan bahkan Din Syamsudin juga tidak berpikir secara jernih dampaknya 10 tahun atau 15 tahun ke depan masa yang akan datang?

Atau jangan-jangan mereka yang menolak Perppu sengaja ingin menghancurkan negeri ini?











Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.