Kolom Ganggas Yusmoro: BERAGAMA KENAPA MASIH KORUPSI?

Jangan terkejut, jangan heran dan jangan bilang “wow ….” bila negara-negara yang dianggap kafir, yang dikatakan salah satu golongan akan masuk neraka, yang paling sangat juahanaaam, keraknya neraka, bahasa Jawanya intipe neroko (wis, pokok e dianggap kafir oleh mereka, paling ciloko tenan), ternyata relatif bersih dari korupsi. Kenapaaaa?

Toh mereka tidak menjadikan agama sebagai acuann. Tidak menjadikan agama Way Of life.

Bandingkan dengan negeri kita tercinta ini, agama menjadi ikon dalam kehidupan sehari-hari. Mulai kostum hingga ucapan selalu terdengar gamiissss sekali. Bukan itu saja, mulai bangun tidur hingga mau mancal kemul hingga mau “pancal-pancalan di atas kasur”. Jika mau jujur, tayangan soal agama ada di setiap Televisi bahkan di tingkat RT/ Rw dengan istilah pengajian.

Pertanyaannya, kenapa negara yang orang-orangnya religius ini mau melakukan korupsi? Toh korupsi itu sama dengan maling? Sama dengan ngerampok?

Miris, sedih, marah campur aduk ketika hampir tiap hari, hampir tiap KPK selalu dan selalu melakukan penangkapan, kita dibuat emosi. Dibuat naik darah. Lah, kenapa marah?

Ya, iya, lah. Lha wong yang dimaling adalah duit rakyat. Rakyat yang susah payah cari duit, yang harus bercucuran keringat mulai pagi hingga petang. Jika kuli bangunan harus beresiko nyawa, yang PKL harus bersusah payah jualan di panas terik matahari, mengumpulkan duit agar bisa mbayar pajak motor satu-satunya. Jika tidak dibayar ntar kena semprit.

Yang kadang gak habis pikir, seperti halnya Luthfi Hasan Ishak, mantan petinggi PKS, SDA mantan mentri agama (Agama lho, ya). Patrialis Akbar yang konon dipanggil ustadz, Gubenur Aceh, Gubenur Riau, hingga Gubernur Jambi SI Zumi Zola yang begitu atraktif ketika demo soal pelecehan agama yang dilakukan Ahok. Mereka-mereka toh orang-orang yang jika berbicara agama sangat mahirrrr, nglotok, hapal njobo njero.

“Korupsi itu tidak ada korelasi dengan agama, Mas. Korupsi adalah soal mental, soal akhlak. Soal moral, soal hobby, soal tabiat, atau kesempatan dalam kesempitan, yang nylempit- nylempit. Apalagi diantara pangkal paha, itulah yang membuat mereka korupsi. Ini juga kira-kira,” itu kata temen ketika berbicara soal korupsi ketika KPK melakukan penangkapan di Rutan Sukamiskin.

“Jadi untuk apa agama?” saya menjawab lirih (takut kedengaran orang). Gawat, kan?




One thought on “Kolom Ganggas Yusmoro: BERAGAMA KENAPA MASIH KORUPSI?

  1. agama dan korupsi . . . kaitannya menurut Dalai Lama:

    Pada tahun 2014 dalam pidatonya di Shillong ibu kota Meghalaya di India utara,
    “Dalai Lama says religion has become an ‘instrument to cheat people’ and corruption is related to education” (timesofindia.indiatimes.com).

    Dalam pembicaraannya soal korupsi dan koruptor, Dalai Lama melanjutkan: “They (some educated people) pray to God but the purpose of their prayer is to make their corrupt life more successful,”katanya.

    Wow . . . betapa tepatnya kesimpulan Dalai Lama.

    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.