Kolom Ganggas Yusmoro: BOROK DI PELUPUK MATA TIDAK DILIHAT

Di Pekanbaru ada stadion megah saat PON. Tapi, itu dulu. Sekarang, stadion yang menghabiskan uang rakyat itu bagaikan raksasa yang lagi sakit kronis. Sudah tidak dipakai lagi. Mangkrak! Bahkan, disinyalir menjadi tempat mesum. Apakah para intelektual seperti halnya Ketua BEM UIR tersebut merasa ikut prihatin?


Yang jelas, dengan 3 kali berturut-turut Gubernur Riau ditangkap KPK, sepertinya mereka pada gak ambil pusing. Barangkali maling dianggap biasa?

Dengan demo anarkis yang dimotori oleh BEM Universitas Islam Riau (UIR) dengan membakar pocong bertuliskan nama Jokowi sambil meneriakkan yel-yel agar Jokowi turun, tentu merupakan pelanggaran hukum yang serius. Sudah melecehkan simbol negara.

Atribut Islam yang disandang oleh UIR menjadikan Islam terlihat garang. Jika tidak suka Jokowi, tentu bisa diaktualisasikan di Pilpres. Atau, jangan-jangan, pihak rektorat ikut mendukung?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.