Kolom Ganggas Yusmoro: DI MANA HATI, MIKIRMU PAKAI APA?

Setelah Jokowi terpilih menjadi orang nomor satu, tentu saja harus mengemban amanah  di Negeri ini. Ada hal yang membuat miiris dalam berbangsa dan bernegara. Bagaimana tidak? Ketika kita semua harus menatap ke depan, issu tentang keluarga Jokowi, agama dan soal PKI sebelum Pilpres masih saja digaungkan. Bahkan semakin masif dan semakin merajalela.

Tentu semua tahu, untuk menjadi ASN atau Anggota TNI POLRI, tentang keluarga dan persoalan yang berkaitan dengan Ormas terlarang saja ditelusuri secara detail. Apalagi ini menjadi Presiden. Tapi, kenapa kalian termakan dan menelan mentah-mentah hal yang sungguh di luar norma sebagai Orang Timur?

Hatimu di mana? Mikirmu pakai apa?

Kebencian memang akan menutupi kebaikan. Meski data prestasi seorang Jokowi yang terbukti menjadi pemimpin sejak jadi Walikota Solo 2 periode dengan kemenangan mutlak, hingga terpilih menjadi Gubernur DKI dan akhirnya terpilih menjadi Presiden, Jokowi tidak pernah melibatkan anak-anaknya ikut campur. Bahkan dengan dibantu orang-orang yang berkompeten sebagai menteri.

Di tangan Jokowi Indonesia diperhitungkan dan disegani. Terbukti secara nyata seorang Jokowi menjadi ikon banyak presiden di dunia. Gak Percaya? Karena kebencian kalian sudah kronis! Kalian mengaku paling beragama, namun apakah kalian tahu bahwa agama tidak bisa menyatukan umat manusia? Terbukti adalah, ketika daerah-daerah yang dipimpin oleh orang-orang yang bertopeng agama, ternyata menjadi daerah yang intoleran. Bahkan, jika mau jujur, banyak pemimpin yang mulutnya berbicara tentang agama, ternyata ditangkap KPK. Kenapa?

Maling! Bukan itu saja. Daerah-daerah yang prosentase agamanya paling mencolok, ternyata melahirkan orang-orang radikal dan menjadi teroris.

Bangsa ini sejak awal Plural, Majemuk, Ber Bhineka Tunggal Ika. Itulah NKRI. Namun, ketika dalam prakteknya kalian mau mengusung Khilafah, mengusung agama untuk berbangsa dan bernegara, tentu orang-orang yang mencintai Negeri ini akan menolak. Akan berjibaku melawan kehendak kalian.

Jika begini, hatimu di mana? Mikirmu pakai apa?

Kami tahu, sumber masalah di Negeri ini adalah PKS. Kami juga ngerti, sejak PKS ikut berkuasa bersama Demokrat, HTI diberi ruang. HTI tumbuh dan menjadi ancaman bagi keutuhan berbangsa dan bernegara. Telah terbukti HTI ingin merongrong Pancasila. Pancasila sebagai Ruh dan Nyawanya bangsa Indonesia. Itu tentu sangat berbahaya bagi terciptanya rasa damai, aman dan tenteram bagi generasi dan anak cucu bangsa Indonesia.

Kenapa kami bertekat memenangkan Jokowi kembali?

Karena Indonesia akan lebih baik dipimpin beliau. Lebih penting lagi, partai manapun yang mendukung HTI akan kami hadang untuk tidak ikut berkuasa kembali karena Bangsa dan Negara taruhannya!

Mau bukti secara kongkrit? Terpilihnya Anis menjadi Gubernur DKI telah mencederai rasa keadilan bangsa ini. Gerindra malah meloloskan mantan Napi korupsi untuk nyaleg. Dan, lebih fatal lagi, PKS dan PAN menjual murah harga diri dengan kardus!

Apakah salah jika kami bertanya, Hatimu di mana? Mikirmu pakai apa?



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.