Kolom Ganggas Yusmoro: DULU AYAT DAN MAYAT, SEKARANG BOLAPUN DIPOLITISASI

Ketika manusia ambisius ingin berkuasa, ketika manusia ingin melampiaskan nafsu syahwat politik, bagi orang-orang yang nilai moralitasnya mengabaikan etika, tentu apapun bisa dijadikan komoditi politik. Apapun, termasuk bola.

Seperti halnya saat itu ketika Pilkada DKI, masih begitu hangat dalam ingatan bagaimana masifnya ayat dan mayat menjadi gorengan yang teramat renyah agar bisa menghabisi lawan politik. Agar bisa menjadi teror psikologis sehingga incumbent yang kebetulan Non Muslim tidak dipilih. Malah yang lebih brutal lagi, diancam tidak masuk surga.




Ketika beberapa hari lalu beredar video seorang Anies tidak ikut rombongan Presiden dalam penyerahan piala, dimana video tersebut tentu diperlukan klarifikasi kedua pihak. Perlu Tabbayun agar tidak terjadi ribut-ribut yang tentu saja akan menghabiskan energi bangsa, yang sia sia dan akan memperuncing Pro Kontra. Bagaikan disengaja, dan Anis seperti halnya Pilkada DKI yang mempolitisasi ayat dan mayat, video tersebut menjadi gorengan yang laris manis.

Pendukung Anies bagaikan banteng mengamuk melampiaskan kemarahannya karena selama Anies menjabat Gubenur baru dianggap tidak becus kerja hingga selalu dihajar siang malam pagi sore oleh Netizen mulai Tanah Abang, Becak, Hingga titik banjir yang semakin meluas.

Jika tolok ukur seorang pemimpin adalah prestasi serta kapabilitas sehingga diharapkan pemimpin tersebut bermanfaat bagi masyarakat banyak, dan jika dianalogikan bagaikan seorang juru masak, tentu tolok ukurnya juga hasil masakan tersebut juga bisa Mak Nyuss.

Apakah Anies jika diumpakan Tukang Masak mengahasilkan masakan yang lezat? Sepertinya jikapun seorang Anies memasak air, air itupun akan gosong. Mau bukti?

#Bahagia Gubernurnya remuk warganya..








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.