Kolom Ganggas Yusmoro: GEGER DI BUMI LANCANG KUNING

Di Riau yang mempunyai sebutan Bumi Lancang Kuning beberapa hari terakhir terjadi geger. Terjadi sesuatu hal yang tidak biasa. Apa pasal? Ternyata karena gara-gara Bupat, Walikota dan Gubernurnya mendukung Jokowi. Kok bisa geger?

Maklumlah, seperti halnya Sumatra Barat, Riau dalam Pilpres 2014 adalah lumbung suara Prabowo.

Suara Jokowi di daerah ini dibuat kalah telak. Apalagi hampir merata kepala daerah di Riau bukan dari partai koalisi petahana, tentu ulah para Kepala Daerah yang dianggap mbalelo tersebut menuai kontroversi. Membuat geger.

“Ini bukan masalah partai, Mas. Ini masalah Bangsa dan Negara. Ini persoalan kepemimpinan dari seorang Bapak Jokowi yang bagi kami sudah bekerja secara nyata untuk Indonesia lebih baik.”

“Sejak Bapak Jokowi menjadi Presiden, hal yang kami rasakan adalah, kami sudah terbebas dari pengabnya kabut asap yang sebelumnya menghantui kami setiap tahun. Yang membuat kami sekeluarga sangat menderita, saat musim kemarau. Sebelum jaman Jokowi kami dibuat sengsara oleh pengabnya kabut asap dari pembakaran lahan. Penyakit ISPA menjadi momok bagi anak anak kami. “




Itu ucapan dari beberapa orang yang saya temui di wilayah ini ketika beberapa hari terakhir ini sengaja melakukan Investigasi di kalangan bawah ketika pemimpinnya mendeklarasikan mendukung Jokowi – Kyai Ma’ Ruf.

Jadi, kalian menginginkan Jokowi dalam Pilpres 2019 bisa menang di Daerah Riau?

“Itu jelas. Hanya orang Bongak (Dungu/ Bodoh ) yang tidak mengapresiasi kinerja atau prestasi seorang Jokowi. Beliau meski kalah di Provinsi Deyen (Saya) Tahun 2014, nyatanya beliau sering berkunjung ke Riau. Bahkan anak Riau yang disabilitas, oleh beliau diperhatikan.”

Lah, tapi katanya Sandiaga Uno putra daerah Riau?




“Hahahaha, kami harus sadar, Mas. Ini bukan persoalan putra daerah. Faktanya, meski Putra daerah, Gubernur kami 3 kali berturut-turut ditangkap KPK.”

Trus dengan Ustadz UAS yang sepertinya lebih akrab dengan Paslon nomor 2?

“Itu hak beliau dalam menentukan pilihan politik. Namun, kami harapkan beliau sebagai seorang Ustadz kebanggan masyarakat Riau, beliau bisa bijak. Bahwa sejatinya sebagai seorang Ustadz sebaiknya mengurusi soal Akhlak, Budi Pekert , soal perilaku umat muslim ketimbang ikut-ikutan berpolitik.”

Hmmmmm.. Riau dengan SDA yang luar biasa, yang konon disebut-sebut atas minyak bawah minyak, tentu ketika dalam Pilpres 2019 kepala daerahnya membuat pilihan mendukung Jokowi adalah pilihan cerdas. Saya semakin suka dengan masyarakat Riau yang ramah dan makin pintarr.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.