Kolom Ganggas Yusmoro: KONTROVERSI KITAB SUCI

Rocky Gerung, anda top, anda keren. Bangsa ini menjadi geger dan terjadi eyel eyelan antara yang pro dan kontra tentang fiksinya Kitab Suci. Kitab suci yang oleh semua agama masing-masing adalah Firman Tuhan yang tidak boleh diganggu gugat.

Lalu, jika Kitab Suci dianggap fiksi dan konteks dari Kitab Suci tersebut bisa jadi sejajar dengan cerita-cerita fiksi lainnya? Sejajar dengan Novel, Cerpen, Puisi, Dongeng dan lain-lain.

Hebatnya Rocky Gerung adalah sebagai dosen filsafat, yang tentu saja harus pandai bersilat lidah, pembahasan situasi politik dengan menyerang dan mendiskreditkan Jokowi bisa dicampur aduk ke masalah Kitab Suci.




Bayangkan jika ucapan Rocky Gerung ini dibiarkan oleh para tokoh agama dan para tokoh agama tidak ada action, maka nilai dari Kitab Suci akan hilang kesuciannya. Akan seperti cerita-cerita picisan lainnya. Dan bisa jadi Kitab Suci bukan lagi dianggap tuntutan, namun seperti halnya cerita fiksi, rusak kan?

Jika MUI diam, dan persatuan-persatuan dari agama lain diam dengan ucapan Rocky Gerung yang mengatakan Kitab Suci adalah fiksi, lalu untuk apa ada Santapan Rohani dll? Lha wong itu sumbernya cerita fiksi.



Bahkan siapa saja boleh dan tdk ada yang melarang memplesetkan cerita fiksi. Bahkan boleh-boleh saja siapapun sengaja atau berbuat suka suka terhadap Kitab Suci. Lha, wong itu cerita fiksi. Di mana keagungannya? Dimana nilai sucinya lagi.

Jika demikian, jika Kitab Suci dianggap cerita fiksi, untuk apa demo yang berdarah-darah soal Ahok yabg kepleset lidah? Membela cerita fiksi?

Sekali lagi, jika Firman Tuhan atau Kitab Suci dianggap cerita fiksi, boleh jadi semua juga bisa membuat Kitab Suci, anda dan saya.

Jika besok-besok siapapun lagi bikin Novel, Dongeng dan lainnya, lalu ada yang bertanya “Menulis apa?” Menulis Kitab Suci. Boleh, bukan?







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.