Kolom Ita Apulina Silangit: NGALAM

Sembilan tahun lalu pernah menghabiskan beberapa hari di Ngalam (Malang). Keliling ke berbagai tempat, candi, sawah, dan situs-situs bersejarah. Untuk mencapai semua tempat itu kami keluar masuk kampung.

Kampung-kampung di sana indah, warganya ramah.

Sekalinya menginap di sebuah kampung di daerah Batu, di kaki Gunung Panderman. 17 Augustus waktu itu. Terlihat dari halaman belakang rumah tempat kami menginap bendera Merah Putih terbentang di punggung Panderman. Siapa lagi yang mengibarkannya jika bukan para pendaki yang tirakatan di atas gunung.

Ketika menginap di Desa Tumpang, sempat berkunjung ke beberapa Candi Budha. Saya lupa candi mana yang dibangun pada masa Kerajaan Kanjuruhan.

Sore tadi, di tengah hujan dan macet saya coba cerna lagi kejadian di Stadion Kanjuruhan, Sabtu kemarin. Melihat cuplikan berita Stasion Televisi Aljazeera, badan merinding. Saya tidak bisa memberi pandangan apa-apa, selain ikut berduka sedalam-dalamnya. Doa dan pengharapan agar keluarga yang berduka dihiburkan dan diberi kekuatan.

Ada juga harapan dalam hati, mudah-mudahkan ada yang menggugat pihak-pihak yang terlibat supaya mereka dapat mempertanggungjawabkan kelalaiannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.