Kolom Ita Apulina Tarigan: HARI LITERASI NASIONAL

Tersadar membaca tulisan Eka Dalanta tentang hari Literasi, tidak hanya nasional tetapi seluruh dunia. Mencintai buku memang candu, jika sudah memulai tidak bisa berhenti. Walau ada juga buku yang baru dibaca pengantar dan bab awal sudah langsung ditepikan karena kurang ‘merangsang’.

Bulan Agustus lalu saya berulang tahun, kebetulan sedang berada di Leiden (Nederland).

Seorang sahabat memberikan hadiah sebuah buku yang sangat terkenal di Belanda dan sudah disulih ke Bahasa Inggris. Sembari memberi kado, dia berpesan: “Di tengah kesibukanmu di ibukota dan kerja yang monoton, berilah dirimu waktu untuk membaca. Demi kewarasan dan menjaga rasa kemanusiaanmu.”

Menuliskan pesannya ini saya masih berkaca-kaca. Masih terharu.

Apalagi di masa kini kita disandera segala gadget, membaca adalah oase kita untuk beristirahat. Mungkin saya termasuk golongan konservatif. Saya membeli beberapa e-book di berbagai aplikasi, juga audible book, tetapi masih kurang afdol dibanding buku di tangan.

Bacalah, baca apa saja. Paling tidak dengan membaca kita membiarkan diri kita membuka pintu dan jendela imajinasi, menikmati rangkaian kata-kata dan emosi.

Selamat membaca, teman-teman!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.