Kolom Ita Apulina Tarigan: WALIKOTA MEMBELA DIRI SOAL JALAN RUSAK

Adalah kubaca ngelesnya Yang Mulia Bapak Walikota Medan soal jalan-jalan berlubang di Kota Medan. Kira-kira gini bahasanya: “Jalan-jalan itu bukan urusan Pemkot. Ada urusan provinsi, urusan pemerintah pusat, urusan hantu belau (karena tak ingat kali aku instansi apa saja disebutnya).

Dulupun, dulu yang kumaksud ini waktu aku masih cencen, masih 17 tahun lebih sikit, jawaban model kayak gini sudah pernah kudengar. Pasti orang Karo ingat jalan raya yang menuju Munte, terus ke Tiga Binanga, terus ke Juhar terus ke Kutacane. Macam mana dulu lubangnya? Lembupun dimasukkan ke situ bisa tak nampak saking dalamnya itu lubang. Kenapa tidak diperbaiki? Oh itu jalan negara, kata yang menjawab waktu itu.




Heran kali aku. Ini birokrat sejak jaman Orde Baru sampai jaman Now masih gagu dalam berkomunikasi. Bisu tidak, tulipun tidak, tapi bagaimana mereka tidak bisa berkomunikasi dan bekerjasama? Apa haram kali mereka ini saling mengingatkan atau berkoordinasi?
Apa tidak ada protokol atau SOP yang mengatur pekerjaan yang menjadi tanggungjawab berbagai instansi?

Secara singkat, jawaban Bapak Walikota Yang Mulia itu seolah-olah berarti: Mampuslah kau situ, bukan urusanku jalan berlobang menuju rumahmu itu biarpun KTP kau KTP Medan! Siapa suruh rumahmu atau kantormu atau sekolahmu lewat situ?!








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.