Kolom Joni H. Tarigan: 2019 GANTI ATAU TIDAK PRESIDEN, KOPI TETAP PANEN

Kembali terkenang masa-masa indah itu. Ya, masa dimana jeruk serasa emas. Kulitnya kuning menyerupai emas, rasanya juga unik. Kalau tentang rasa, ibu angkat Sonja De Roy di Vlissingen, Belanda, mengatakan rasanya sangat unik. Manis, dan terasa juga rasa asamnya. Selain itu, kandungan airnya juga banyak.

Warna menyerupai emas, rasa yang unik, serta harga yang sangat baik di era sebelum 2016, jeruk di Tanah Karo memang serasa emas.

Tidak ada satupun yang abadi, termasuk jeruk di Dataran Tinggi Karo. Orangtua saya bangkrut dengan jeruknya pada 2017. Ini merupakan bukti yang sangat nyata berakhirnya keemasan jeruk Tanah Karo. 




Saya sendiri sudah mencoba membantu orangtua agar terhindar dari berakhirnya masa manisnya jeruk sampai ke dompet. Akhirnya, 2017, orangtua saya menyerah setelah bangkrut. Saya mencoba tetap menjaga harapan mereka, dan saya tawarkan lagi gagasan menanam kopi. Gagasan ini sebenarnya sudah saya sampaikan di 2013.

Bagi orangtua saya, mungkin meraka merasa tidak ada pilihan lain, sehingga mereka menanam kopi. Bagi saya sendiri, harapan saya masih sama seperti pada 2013 lalu bahwa kopi akan membawa cerita baru pertanian di dataran tinggi kampung kami.

Harapan itu bahkan semakin menjadi optimisme bagi saya, karena sudah ada panduan yang bisa dipakai oleh petani dalam melakukan budidaya kopi. Saya membayangkan kopi itu akan sampai ke meja ibu angkat saya di Oost Souburg, Zeeland, The Netherlands.

Kopi yang telah ditanam itu kini sudah mendekati umur 1 tahun. Ini artinya, jika banyak orang yang saling mencaci dalam memperjuangkan 2019 Ganti Presiden atau tidak,  maka  kami 2019 PANEN KOPI. Kami tentu juga menaruh perhatian tentang PILPRES 2019, dan tentunya kami  juga punya pilihan. Akan tetapi,  kami juga punya tujuan yang ingin kami gapai. Orangtua saya bangkrut 2017, 2019 mereka pasti bangkit kembali TIDAK TERGANTUNG GANTI PRESIDEN ATAU TIDAK.




Bagi saudara saudari sebangsa dan setanah air, yang terus menggali jurang perbedaan antara 2019 ganti presiden atau tidak, berhentilah sejenak. Tariklah nafas dalam-dalam, pejamkan mata anda. Bayangkan anak istri anda yang begitu mencintai anda dan mengharapkan kehangatan pelukan anda. Bayangkan orang sekitar rumah anda yang sebenarnya sangat merindukan senyuman anda yang dulu pernah ada. Bayangkanlah bahwa kita bukan hewan yang tidak punya rasa dan hormat bagi sesama.

Setelah anda membayangkan itu semua, buka kembali mata anda dan merenunglah sejenak. Pikirkan kembali apakah anda akan melanjutkan galian jurang itu lebih dalam lagi? Mungkin anda akan memutuskan untuk terus menggalinya, dan ketika PILPRES 2019 selesai ANDA MENDAPATI DIRI ANDA TERKUBUR OLEH DALAMNYA JURANG YANG ANDA GALI SENDIRI.

Politik memang selalu memikirkan kita. Entah itu untuk kebaikan atau keburukan. Kita juga harus peduli dengan politik itu sendiri. Akan tetapi, bijaklah kita dalam kehidupan ini. Jangan sampai alih-alih mengejar impian ELITE POLITIK, anda mengabaikan sapaan dan senyuman anak dan istri, atau anak dan suami, serta saudara saudari anda.

Terlepas siapa PRESIDEN 2019,  mau jadi apa ANDA dan KELUARGA anda di 2019?

Salam semangat dan perjuangan.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.