Kolom Joni H. Tarigan: TRANS SUMATERA DAN JERUK

Bekerja di pembangkit listrik tidak membuat saya lengah terhadap perkembangan infrastruktur yang sedang dibangun oleh pemerintah. Terakhir kali pulang ke Medan, saya sangat antusias melihat tiang pancang rel kereta api yang sedang dibangun di tengah kota. Selain rel kereta yang dibuat melayang, jalan raya juga sedang dicor dan diperlebar di beberapa bagian Kota Medan.

Saya sangat senang membayangkan jika semua ini nanti sudah selesai. Aku membayangkan kereta membelah Kota Medan dari Padangbulan sampai ke Bandara Kuala Namo.




Infrastruktur lain yang sangat saya perhatikan adalah Trans Sumatera. Jika dari Aceh sampai Lampung tersambung tol, wah, saya tersenyum mebayangkannya sudah tersambung nantinya. Saya lebih tersenyum lagi karena memang Trans Sumatera itu sedang dibangun, bukan wacana atau studi ini itu.

Hal yang membuat saya sangat antusias terhadap Trans Sumatera ini adalah, selain perpindahan transportasi yang akan sangat cepat, Trans Sumatera akan mendongkrak ekonomi Sumatera.

Saya ambil contoh khusus untuk Taneh Karo dan sekitarnya. Saya membayangkan jeruk dari Dataran Tinggi Karo (Karo Gugung), yang biasanya butuh waktu 2 hari 3 malam untuk bisa sampai di Bandung atau Jakarta, mungkin akan bisa ditempuh dengan 1 hari 1 malam atau 2 hari 1 malam.

Selain waktu tempuh yang semakin cepat, jalan tol yang bagus akan menambah umur kendaraan yang dipakai dalam pengiriman. Dua hal ini, yakni waktu tempuh yang semakin baik serta kendaraan yang awet, akan membuat harga pengiriman turun drastis. Mungkin bisa memangkas 30-50% biaya pengiriman.

Turunnya biaya pengiriman membuat harga jeruk bisa turun di tingkat distributor, sehingga jumlah pembeli naik. Harga jual menurun, akan tetapi di tingkat petani keuntungan bertambah. Pihak expedisi juga mengalami penurunan biaya perawatan. Ini baru dari sisi jeruk dari Dataran Tinggi Karo ke Pulau Jawa.

Hal lain yang sangat menguntungkan jika Trans Sumatera selesai adalah perdagangan sepanjang Sumatera juga akan semakin lancar. Saya membayangkan bisa mengecer  jeruk mulai dari Medan sampai ke Jakarta dan Bandung. Selain perdagangan, tranportasi komoditas lain juga akan semakin lancar dan murah.

Ketika pemerintah terus membenahi pendidikan vokasi dan pendidikan akademis, maka nilai dari kebangkitan ekonomi ini akan mampu membiayai revolusi pendidikan yang dicanankan pemerintah. Ah, semoga Trans Sumatera segera selesai.

Salam semangat dan perjuangan,








One thought on “Kolom Joni H. Tarigan: TRANS SUMATERA DAN JERUK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.