Kolom Juara R. Ginting: APA ITU HOUSE SOCIETY?

Kemarin, seseorang bertanya apa yang menjadi perhatian utama saya dalam Antropologi. “Mengenai House Society,” jawabku.”Apa itu House Society?” tanyanya lagi. Lalu kujelaskan House Society itu adalah rumah sebagai sebuah konsep.

“Kamu tahu Het Huis van Oranje, kan?” kataku dan dijawabnya dengan anggukan kepala karena dia adalah seorang perempuan Belanda yang tidak muda lagi.

“Meski namanya Het Huis van Oranje, sebenarnya tidak ada bangunan materialnya rumah ini. Hanya sebuah konsep yang menjadi identitas Kerajaan dan Bangsa Belanda. Konsep ini hidup dan menjadi spirit para pejuang Belanda di saat perang dan pada saat Piala Dunia sepak bola,” kataku.

Langsung saja dia mengerti apa yang kumaksud dengan House Sosciety. Memang, sangat mudah menjelaskan House Society kepada orang-orang Belanda karena nyata sekali dalam pengalaman hidup mereka ada rumah tanpa bangunan material tapi sanggup menggerakkan orang-orang Belanda pada saat-saat tertentu.

Bukankah seperti itu yang disebut Rumah Umang dalam Kisah Rumah Sipitu Ruang atau juga Rumah Tualang dalam Kisah Rumah Tualang?

Rumahnya tidak terlihat tapi dia ada. Begitulah orang-orang Karo dihubungkan satu sama lain sebagai anak jabu (anggota keluarga) atau sebagai beda jabu tapi di dalam satu Rumah Adat Karo yang sama. Di dalam hubungan sesama Karo itu hadir sebuah rumah sebagai konsep (di dalam pikiran).

Dalam Kisah Rumah Sipitu Ruang dituturkan bagaimana sekelompok umang (orang bunian) terdengar membangun sebuah rumah tapi mereka tidak kelihatan dan bangunan rumahnya juga tidak kelihatan. Rumah itu terlihat muncul setelah selesai dibangun.

Demikian juga Kisah Rumah Tualang di Liang Melas Gugung. Orang-orang diundang untuk meresmikan sebuah rumah baru. Tapi, mereka heran karena bangunan rumah itu tidak terlihat. Baru setelah mereka tiba di lokasi mereka melihatnya.

Seksamailah ertutur dan silahkan dianalisis, ujung-ujungnya adalah menjadi sesama anak rumah. Itulah rumah sebagai sebuah konsep tapi bersifat menentukan (determinant) terhadap bagaimana seharusnya manusia berhubungan satu sama lain. Itulah yang dikatakan oleh Bapak Antropologi Struktural (Claude Levi-Strauss) House Society; masyarakat yang dibangun berdasarkan konsep bahwa mereka serumah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.