Kolom M.U. Ginting: Dendam Mendendam

M.U. GintingCicak jilid 2’ ini lebih dekat dengan soal ’dendam mendendam’ (Daud S. Sitepu). Revenge is sweet. Kalau diumpamakan seperti makanan, orang Italia bilang, ’revenge is a dish best served cold’. Di sini yang sudah dingin dihangatkan lagi, seperti makanan China umumnya hangat lebih enak.

Diteliti ke belakang, sudah dimulai penanaman bibitnya 10 tahun lalu. Sebenarnya sudah mulai dingin. Dari permulaan rekening gendut terus ke Pilkada Kobar, mantan MK Akil, terus ke Tapteng Situmeang. Tetapi, dendam ya tetap dendam. Tetap saja seperti api dalam sekam, kapan saja bisa keluar lagi nyalanya. Banyak yang merasa senang punya kesempatan menonton ’sweet dish’ ini seperti advokad senior Yusril,

“Sedaap, awakpun mau nonton jg,” kata Yusril.

Jutaan rakyat negeri ini juga ikut nonton, dan tidak hanya itu tetapi aktif ikut kasih pendapat dan penilaian.

Berlainan dengan era lalu, era diktator Orba dimana semua hal-hal begini pada pokoknya selalu jadi rahasia negara. Kekuasaan seorang diktator tergantung dari berapa ketat dia merahasiakan ’pengetahuannya’. Di sini jugalah berlaku ’knowledge is power’. Karena semua informasi dan ’pengetahuan’ hanya dimiliki oleh sang diktator, keluarganya dan orang-orang yang dia percayai saja demi melanggengkan kekuasaannya.


[one_fourth]The best weapon of a dictatorship is secrecy, but the best weapon of a democracy should be the weapon of openness.” —Niels Bohr[/one_fourth]
 

Rakyat Indonesia sekarang sudah semakin tinggi pengetahuannya soal keterbukaan ini, dalam teori dan juga dalam prakteknya, karena semua mempraktekkan lewat internet, media sosial dsb. Praktek keterbukaan inilah yang sudah menjadi ciri utama jaman ini. Indonesia bisa dikatakan nomor 1 di dunia dalam mempraktekkan keterbukaan dalam demokrasi dan perkembangan luar biasa demokrasinya. Kita semua sudah merasakan perkembangan luar biasa ini. Bisa dibandingkan dengan negeri lain.

Snowden dikatakan pengkhianat negara karena membongkar kebenaran atau kebusukan yang dibikin oleh pemerintahnya yang seenaknya saja memata-matai dan membajak email orang lain termasuk email dan telefon presiden SBY. Kalau ini terjadi di Indonesia, pasti lain ceritanya. Rakyat tak akan ragu membenarkan Snowden dan tidak akan ada yang mau menghukum Snowden.

Kita bangga atas perkembangan negeri kita dan kemajuan kesedaran rakyat kita. ”Cicak jilid 2” akan menanbah lagi peningkatan dan kemajuan kesedaran dan pengetahuan rakyat negeri kita.

One thought on “Kolom M.U. Ginting: Dendam Mendendam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.