Kolom M.U. Ginting: DUIT …. DUIT …. DAN DUIT!

“Camat Medan Belawan (Ahmad) mengatakan, gotongroyong yang dilakukan ini merupakan aplikasi dari keinginan Wali Kota untuk menjadikan warisan leluhur nenek moyang ini menjadi budaya di tengah-tengah masyarakat,” demikian diberitakan oleh Sora Sirulo beberapa hari lalu (Lihat di SINI).

Warisan yang luar biasa indah karena mewarisi hati nurani ketulusan untuk bersama-sama menjaga dan mengembangkan kebaikan dalam lingkungan di sekitar kediaman penduduk, Gotongroyong.

Akhir abad lalu adalah puncak dari keganasan total Greed and Power duit, duit, duit . . . dasar segala inisiatif dan tindakannya. Mulai sekarang, bersamaan dengan semaraknya gerakan kepentingan nasional bangsa-bangsa dunia (nasionalisme), menentang gerombolan Greed and Power global sudah mulai terlihat bahkan di Eropah Barat seperti Brexit dan membesarnya partai-partai nasionalis negeri-negeri itu.

Indonesia dengan leluhurnya yang pada dasarnya adalah manusia gotongroyong, manusia yang sudah terbiasa bahu membahu menyelesaikan pekerjaan apa saja di dalam komunitinya, bisa diyakini akan menjadi pelopor terdepan dalam mengakhiri era Greed and Power internasional ini. Kembali ke kemanusiaan yang sejati dalam mengembangkan serta memajukan kemanusiaan dan dunia.

Kita sangat bangga dengan bangsa kita yang manusianya sangat tulus ikhlas menjaga lingkungan demi kepentingan bersama dan masa depan generasi mudanya. Ini membedakan dengan jelas politik Greed and Power neolib internasional melalui siasatnya yang terakhir dengan politik PECAH BELAHNYA, narkoba, terorisme dan korupsi alias duit, duit, duit . .

VIDEO: Lagu Karo GOTONGROYONG dalam sebuah pesta rakyat Kerja Tahun (Yearly Celebration atau disebut juga Old and New Year Feast).








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.