Kolom M.U. Ginting: HOAX PUNYA ZAMAN

Kalau bicara sungguhan, sebenarnya tiap zaman, media ini selalu bikin hoax. Zaman dulu maupun zaman sekarang. Bedanya, kalau dulu belum ada yang menelanjangi, sekarang terus menerus ditelanjangi oleh publik luas lewat media independen maupun media alternatif lainnya.

Hoax buatan MSM atau CMMM (The Controlled Major Mass Media) ‘provides powerful mixed messages that are selectively perceived and internalized by each emergent group’. Kedua grup dipersiapkan ‘modal’ untuk bertempur (mind control). .”  (Lihat di SINI)







Jadi, kelompok yang mempersiapkan ‘pertempuran’ (divide and conquer) itu adalah grup yang menguasai dan mengontrol MSM yaitu grup neolib/ deep state; kelompok yang mau menciptakan tirani NWO. Fenomena pecah belah di AS, baru sekarang terlihat sangat giat. Ini terutama karena Trump memenangkan Pilpres lalu. Kemenangan Trump adalah kemenangan kekuatan nasional AS.

Sebelumnya, kegiatan divide and conquer ini hanya terpusat di luar AS. Jarang di AS sendiri. Sebelum Trump berkuasa berlaku: “America is the vehicle by which the New World Order is forming. The cowards and scum behind the New World Order are exploiting America’s strength to carry out their agendas.” (Lihat di SINI)

Selama 200 tahun lebih (sejak kemerdekaannya), AS dipakai sebagai kendaraan empuk bagi neolib menjalankan agendanya. Karena AS Trump tidak bisa lagi dipakai sebagai ‘vehicle’ bagi NWO, Trump dikacau dan tentu mau dijatuhkan. Sebagai seorang nasionalist, Trump punya agenda sendiri dalam menghadapi nation AS dan dunia, seperti ‘America First’, menentang organisasi ‘free trade’, mengutamakan ‘bilateral’ dsb.

Salah satu yang cukup mengesankan ialah speech dalam peresmiannya tahun lalu:

“We will seek friendship and goodwill with the nations of the world – but we do so with the understanding that it is the right of all nations to put their own interests first. We do not seek to impose our way of life on anyone, but rather to let it shine as an example — we will shine — for everyone to follow.

Sekarang semua kegiatan divide and conquer di AS ini dipusatkan untuk menjatuhkan Trump. Contohnya, ‘perkelahian buatan’ di Charlottesville tahun lalu. Trump disalahkan dari semua segi oleh MSM. Padahal, huru-hara direkayasa oleh mereka sendiri.

Dari segi lain, penelanjangan juga semakin gesit atas kekuatan dan kecurangan divide and conquer deep state ini. Dalam kenyataannya memang pemecah belah NWO ini masih besar kekuasaannya, punya duit banyak, punya agen diseluruh dunia. “The only reason why a small group of evil men have ben successful in ruling the world is because they understand human psychology and economics.” (Lihat di SINI).

Hebat memang pengetahuan itu (psikologi dan ekonomi), terutama perbedaannya dengan orang-orang lain (publik) sehingga bisa dipakai untuk mengendalikan pikiran dan kelakuan orang lain (mind control).

Semua kegiatan divide and conquer neolib ini, sejak dulu kegiatannya selalu fokus atau difokuskan di luar negeri. Bukan di AS. Tiba-tiba setelah 200 tahun lebih, lahirlah si Trump, seorang borjuasi nasional anti globalisme. Trump sudah menjadi duri dalam sepatu neolib/ deep state. Kegiatan divide and conquer terpaksa juga diadakan di AS, walaupun fokus selalu di luar negeri karena tujuannya memang bikin NWO, menguasai dan menundukkan negeri-negeri lain (AS tadinya hanya sebagai ‘vehicle’).

Pemusatan kekuatan pecah belah diluar ini juga terutama sekali negeri-negeri kaya SDA (kekayaan dan duit untuk modal pecah belah). Di Indonesia seperti 1965, akun biaya tinggi Saracen, teror Thamrin, Muslim Cyber Army, HTI, gerakan makar 411, 212, berita hoax Jokowi komunis, siksa Ulama dsb dsb.







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.