Kolom M.U Ginting: KOMUNISME DAN NWO

Menarik juga tentu melihat kejadian terakhir pertemuan Kim-Trump di Singapore. Menarik karena Kim Jong-un adalah seorang pemimpin komunis yang juga seperti Marx adalah ‘sewaan’ bankir rentenir internasional dari bank kartel.

Marxism… the demagogic popular one” that is used to dupe the intellectuals and the masses. Marx was hired by Rothschild to dupe the masses. Rakovsky says Marx “laughs in his beard at all humanity.”(Lihat di SINI).




Dan, bahwa ideologi komunisme adalah alat utama divide and conquer internasional, memecah belah bangsa-bangsa dunia, bisa dilihat di SINI.

Trump sebagai seorang presiden AS yang biasanya juga tunduk 100% di bawah Bank Cartel internasional itu, walaupun Trump tidak sesetia presiden-presiden sebelumnya seperti Obama misalnya. Karena itu juga seperti Henry Makow PhD bilang baru-baru ini: “Trump should be on guard. The Rothschilds have a habit of murdering Presidents who don’t follow their orders.”

Peringatan Henry Makow tentu sangat pada tempatnya mengingat pembunuhan-pembunuhan presiden masa lalu seperti Kennedy atau Lincoln dll, yang tidak mematuhi dan tidak menuruti kehendak Bank Cartel deep state NWO (New World Order).

Seperti sebagian besar publik dunia sudah mengetahui bahwa ‘komunisme’ adalah salah satu alat besar memecah belah dunia, maka banyak juga orang bertanya, mengapa harus mendamaikan Kim dengan Trump? Siapa yang bisa menggantikan Kim sebagai sasaran musuh Barat? Sebagai alat perpecahan itu? Dari logika ini tentu juga kita bertanya mengapa Trump suka rela mendamaikan dirinya dengan Kim. Itulah unpredictable Trump sebagai seorang nasionalis AS telah menjadi musuh NWO deep state di negerinya sendiri sebagai negeri pusat benggolan NWO itu.

“To the NWO, the DPRK is a necessity. The rogue nation has been created and molded into an enemy of the West, and enemies are crucial for keeping the masses united and obedient to a corrupt government and financial system.” (Lihat di SINI)

Semua presiden/ pemimpin dunia memang akan atau sudah dikendalikan oleh penggagas NWO, termasuk Putin. Tetapi, terakhir Putin sudah memberontak terhadap neolib/ deep state (Lihat di SINI),

Dengan adanya internet dan keterbukaan, maka semua pemimpin maupun politisi dunia sudah bisa dinilai dimana dia berdiri dalam Kontradiksi Pokok dunia itu. Apakah dia menentang neolib NWO seperti Putin dan Trump demi kepentingan nasionalnya? (seperti juga Jokowi dan Duterte, atau patuh/ takut di bawah neolib NWO seperti Hollande dan semua pemimpin sedang berkuasa di Eropah Barat yang sekarang sedang bertentangan mati-matian dengan semua politisi ‘populis’ (nasionalis) negeri-negeri bersangkutan). Partai-partai nasionalis populis ini sedang bergerak semakin besar seperti Brexit atau Afd di Jerman.

Negara-negara UE ex Eropah Timur juga semakin bertambah yang menentang perintah UE soal ‘refugee’ seperti Hongaria dan Bulgaria, Poland dll dan juga negara-negara yang sedang bergerak menentang gerakan ‘refugee’ UE seperti Italia dan Spanyol belakangan ini. Saya bikin ‘refugee’ dalam tanda kutib karena bukan arti sesungguhnya tetapi adalah gerakan yang dihasut demi kepentingan pecah belah dalam rencana NWO.

Tentu ada juga pemimpin/ politikus yang belum pernah mengerti soal Kontradiksi Pokok dunia itu, sehingga dia tidak mengerti berdiri dimana dan ini biasanya gampang dikendalikan atau diombang-ambingkan oleh neolib NWO. Ini memang bukan kebetulan, karena selama abad ketertutupan Abad 20 dan abad-abad sebelumnya masih semua dirahasiakan. Bukan hanya dirahasiakan tetapi juga dicekoki dengan pendapat-pendapat yang salah oleh main stream media yang berdominasi. Tanpa ada media tandingan seperti sekarang.




Sekarang kita sudah punya harapan besar bahwa di kalangan bangsa kita sudah semakin banyak yang mengerti soal Kontradiksi Pokok dunia sekarang ini. Karena semua sudah bisa baca sendiri. Informasi dan pengetahuan mengalir bebas dari semua dan untuk semua.

Berlainan dengan penguasa politik di Barat seperti UE, mereka mengerti sungguh di mana mereka berdiri, di belakang NWO dan dikendalikan sepenuhnya oleh neolib NWO. Ingat, UE adalah proyek besar NWO di Eropah. Tetapi ini juga sudah mulai dimengerti oleh orang-orang Eropah. Terlihat sekarang ini semakin banyak yang menentang dan semakin banyak yang mau keluar dari UE.

Di Indonesia juga semakin banyak yang belajar dan semakin mengerti pentingnya politik nasional NKRI dan kepentingan nasional RI untuk dipertahankan dan diperjuangkan. Tetapi, siapa musuh nasionalisme dan musuh kepentingan nasional kita itu? Jawabannya sangat terang benderang dengan memahami KONTRADIKSI POKOK DUNIA sekarang ini.

Taktik NWO secara praktis adalah sbb: agenda utama sehari-hari ialah menghancurkan tiap kekuatan kolektif yang alamiah yang ada dalam masyarakat:




1- kekuatan kolektif satu nation, ini dihancurkan dengan berbagai perpecahan dalam satu negeri, seperti Saracen, 411, 212, terorism, moblisasi kekuatan menghasut ganti presiden, bikin hoaks, aliran migran secara besar-besaran ke Eropah dsb. Juga dihasut ke Indonesia sendiri.

2- Kekuatan kolektif dalam famili/ rumah tangga, ini dihancurkan dengan gerakan feminism, LGBT dsb.

3- Kekuatan kolektif dalam agama, ini dihancurkan dengan berbagai perpecahan agama, Saracen, adu domba Muslim Kristen, teror muslim, LGBT, film-film propaganda takhyul, setan, hantu dsb.

4-Kekuatan kolektif dalam kultur /budaya. Inilah social engineering, musik ngak-ngik-ngok, film, petunjukan yang merusak otak manusia. Juga dengan sex, porno, narkoba, dsb

Inilah kekuatan-kekuatan riil yang ada dalam tiap kesatuan masyarakat, dan inilah yang sudah pasti akan jadi penghalang besar menuju kekuatan tyrani dan pemindahan kekuasaan ke tangan NWO. Inilah yang harus dihilangkan lebih dahulu dengan berbagai cara-cara diatas.

This is part of the Illuminati banker agenda to “destroy every collective force except our own” (Protocols of Zion 16.4) These collective forces are the four legs of human identity are nation (patriotism); family (gender); religion (god) and race (miscegenation.) (Lihat di SINI)

Adanya deep state dan rencana NWO, walaupun selama ini gelap dan rahasia, tetapi sekarang sudah bisa dibuka dan dipelajari sendiri lewat Internet dan Google. Internet dan Keterbukaan sudah menjadi musuh utama kerahasiaan dan rencana gelap NWO yang sudah behasil ditutupi dan dirahasiakan selama lebih dari 200 tahun sejak revolusi Perancis.

Dengan mengetahui dan memahami KONTRADIKSI POKOK dunia sekarang ini, sangat membantu untuk mengerti soal sebenarnya yang terjadi debelakang huru-hara perpolitikan dunia, dan dengan sendirinya sangat membantu memikirkan solusinya. Tanpa mengerti Kontradiksi Pokok ini, tidak akan pernah mengerti apa sebenarnya yang terjadi didunia, apa yang terjadi dibelakang perpolitikan dunia internasional yang kita dengar dan hadapi setiap harinya.

Contoh sederhana, mengapa ada komunisme, mengapa ada terorisme ISIS atau teror Thamrin, teror Nice, Paris, Brussel dsb. Untuk kepentingan siapa dan tujuan apa, siapa dibelakangnya, mengapa ada ancaman nuklir Korut, mengapa Trump pergi ke Singapore ‘berdamai’ dengan pemimpin komunis Kim. Mayoritas publik dunia sudah ada jawabannya, tetapi selama ini SALAH, karena selama ini memang sudah dicekoki dengan pendapat yang keliru.

Selama ini belum mungkin mencari sendiri jawabannya karena kita masih hidup di era kegelapan (abad lalu). Sekarang sudah bisa terjawab semuanya.







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.