Kolom M.U. Ginting: KORUPSI

M.U. GintingPolisi, DPR, Pengadilan/Kejaksaan adalah urutan tingkat korupsi di Indonesia. Tiga institusi ini yang seharusnya menjadi tiang penyangga hidup matinya negeri ini tetapi malah jadi tiang-tiang bobrok yang tak menyangga ketegakan negeri kita.

 

korupsi
Rap Karo dalam salah satu penampilan Sanggar Seni Sirulo di Anjungan Pesta Mejuah-juah, Berastagi

 

”Polri sebagai institusi yang dipersepsikan paling korup dengan skor 91 persen. Di bawah Polri ada DPR dengan skor 89 persen serta Pengadilan, Kejaksaan dan Parpol dengan persentase yang sama yaitu 86 persen,” rilis merdeka.com.

Bahwa polisi menduduki tempat pertama bisa dipahami dengan mudah, terlihat dari soal-soal aktual sekarang (KPK-POLRI) dimana petinggi polisi terlibat. Kalau kita lihat di jalan-jalan juga tak kurang polisi korup. Lembaga ini memang terlihat kebobrokannya mulai dari lapisan bawah terus ke atas.

Banyak juga suara kalau korupsi adalah gejala negeri miskin atau negeri yang sedang berkembang. Tidak sepenuhnya begitu, karena di negeri maju juga banyak korupsi. Bedanya yang jelas ialah keluasannya di negeri berkembang sangat menyebar di mana-mana. Semua institusi dari atas ke bawah terutama yang ada sangkutpautnya dengan SDA, pajak, dan ’sumber basah’ lainnya.


[one_fourth]orangnya kalau ketahuanpun masih membandel[/one_fourth]

Di negeri maju tak tersebar seluas itu. Alasan yang logis bisa karena tingkat hidup yang sudah lebih tinggi dengan gaji lebih tinggi dan lebih adil dibandingkan negeri miskin. Bedanya lagi yang lebih menyolok ialah kalau ketahuan, orangnya langsung mengundurkan diri tak tunggu semenitpun. Berlainan dengan koruptor di negeri berkembang seperti Indonesia, orangnya kalau ketahuanpun masih membandel sampai terpukul babak belur baru mundur, dipecat atau mati.

Fenomena yang sangat menarik lagi ialah masuknya orang-orang dari negeri berkembang ke Eropah Barat seperti ke Skandinavia, sangat banyak mempengaruhi kultur setempat. Tadinya yang sangat jarang korupsi di Swedia, sekarang terlihat sangat bertambah banyak dan luas. Seperti apa saja yang positif bisa menjangkit, yang negatif juga menjangkit dan menjangkitnya lebih cepat. Dalam soal ini lebih cepat karena soal duit.

Hepeng do na mangatur negara on,” kata tetangga, berlaku dimana-mana, atau dalam soal duit kata Voltaire semua orang agamanya sama. Pendatang ke Skandinavia adalah orang-orang Islam, agama lain dari penduduk asli yang Kristen

Apakah korupsi bisa hilang?  Ini pertanyaan yang susah-susah gampang. Mari semua cari jawaban, makin banyak pendapat makin bagus. Diskusi dan Dialog.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.