Kolom M.U. Ginting: MANFAAT HIDUP — Tanggapan Atas Boen Syafi’i

“Jika belum bisa bermanfaat buat sesama, maka sebisa mungkin janganlah merugikan hidup manusia lainnya,” demikian Boen Syafi’i berucap di kolomnya (Sora Sirulo 7 Agustus 2019).

Ini adalah anjuran dan nasehat yang mantap. “Bermanfaat buat sesama” adalah tradisi utama leluhur bangsa kita. Tetapi kultur kita yang indah itu telah banyak dirusak oleh pengaruh ‘kultur luar’ seperti kaum kolonial di jaman lalu, dan sekarang oleh kultur luar yang diprakarsai oleh the world political power yang pusatnya di AS.

Trump menamai kekuasaan ini ‘Global Power Structure’, a ‘corrupt political establishment’, ‘criminal enterprise’.

‘Their financial resources are virtually unlimited, their political resources are unlimited, their media resources are unmatched, and most importantly, the depths of their immorality is absolutely unlimited.’

Lengkapnya bisa digoogle di sini: Transcript: Donald Trump Speech in West Palm Beach Florida, October 13, 2016.

Kebejatan moral gerombolan ini ‘unlimited’, tidak terbatas. Kita punya pengalaman konkret. Adu domba anak bangsa, sehingga 3 juta orang disembelih 1965. Disembelih di hadapan anak-istri, disaksikan banyak orang. Betul memang gerombolah NWO ini punya ‘immorality absolutely unlimited’.

Setelah itu sim sallabim . . . , kekuasaan Soekarno dicopot dan triliunan dolar SDA dikeruk selama setengah abad tanpa suara. Global gavernment yang tak bermoral inilah yang telah menghancurkan banyak negara-negara nasional, termauk moralnya, digantikan dengan moral ISIS, HTI, FPI, Rizieq dsb. Atau seperti Trump bilang, “that have destroyed their sovereignty and have destroyed many of those nations.”

Semakin jelas bagi bangsa ini bahwa ulah HTI, FPI, ISIS, Taliban, Rizieq, sebagian orang-orang Arab seperti disinyalir oleh mantan Kepala BIN, adalah gerakan-gerakan yang dibangkitkan dan ditunjang oleh global power dengan finansialnya yang tidak terbatas itu pakai ‘criminal enterprise’ yang tidak bermoral itu!

Selama ‘criminal enterprise’ yang berpusat di AS ini masih kuat, selama itu juga masih terus ada gangguan moral criminal di negeri kita.

Lahirnya dan munculnya nasionalis Trump abad 21 adalah titik terang bagi AS dan rakyatnya. Trump tadinya juga adalah anggota ‘klub’ ini (NWO, criminal enterprise). Dia bilang: “Because I used to be part of the club, I’m the only one that can fix it.”

Ayo pak Trump fix it, terutama di AS! Di Indonesia ada Jokowi yang akan menyelamatkan nation ini. Beliau telah pukul genderang perang mengusir dan menghilangkan pengaruh buruk kultur asing (Arab dan Barat) yang jelas merusak tradisi dan way of thinking leluhur bangsa kita yang indah itu. Dan di Filipina ada Duterte. 

Maju terus kaum patriot dunia memperjuangkan kepentingan nasional semua nation-nation dunia, dari perusakan dan cengkraman global criminal. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.