Kolom M.U. Ginting: Mejuah-juah, Putra Karo

M.U. Ginting 2“Jika kutakakan kalak Karo, kam jawab dengan Mejuah-juah,” kata Daut Sembiring dengan tegas dalam Musyawarah Besar IV Merga Silima Batam.

Inilah dia, ketegasan selalu perlu dalam rangka survival Karo. Ketegasan adalah self-assertion secara etnis yang harus terus dikembangkan supaya tidak lenyap sebagai suku.

Mejuah-juah adalah ciri khusus sapaan Karo bila bertemu atau juga kalau berpisah. Selalu mejuah juah.

pria karo 2Sangat tak nyaman memang kalau disapa dengan bahasa lain, seperti dalam acara Tanta J. Ginting. Bagusnya ialah bahwa Tanta langsung saja membantah dan MENCERAHKAN sehingga yang tidak mengerti jadinya bisa mengerti bahwa dia seorang putra Karo, bukan bukan Batak.

Kasihan orang-orang itu tak mengerti bedanya Karo dengan Batak, sampai bilang Horas kepada Tanta yang bukan bahasanya karena bukan bahasa sukunya. Betapa mendalamnya pengabaian dari pembawa acara itu. Akan semakin menjadi-jadi saja kalau Tanta mendiamkannya saja dan menerima sapaan suku Batak itu.

Dengan penjelasan dan ketegasan Tanta, pengetahuan manusia yang ada di acara itu bertambah setingkat mengenai keberadaan suku bangsanya sendiri. Media memang alat untuk mendidik dunia, termasuk bagi pembawa acara film award itu, pastilah tambah berterimakasih atas penjelasan Tanta Ginting.

Semua rakyat Indonesia yang mendengar ketika itu juga jadi tambah pengetahuannya mengenai Batak dan Karo serta perbedaannta. Maju terus orang Karo.

Bujur ras mejuah-juah.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.