Kolom M.U. Ginting: Merdeka, merdeka . . .  

merdeka 2.
Foto: The Telegraph (www.thetrelegraph.co.uk)

M.U. GintingDulu banyak mati karena menuntut kemerdekaan dari negeri-negeri penjajah, seperti Belanda atau Inggris. Hari ini, 18 September 2014, Skotland bikin pemilihan (referendum) memilih ‘ya’ atau ‘tidak’ untuk kemerdekaan Skotland dari ’penjajah’ Inggris. Pagi ini, sudah berduyun antri di kota-kota Skotland untuk berikan suaranya. TPS buka sampai Pkl. 23.00 (jelang tengah malam). Jadi, perhitungan baru akan dimulai besok pagi.

Dari catatan statistik sampai hari ini, perimbangan suara hampir sama. Perebutan swing voters adalah tugas utama pemain kemerdekaan ini. Yang luar biasa ialah, jumlah (prosentase) pemilih yang tak pernah terjadi sebanyak ini sebelumnya. Sama halnya dengan Pemilu Indonesia 2014, rakyat berduyun-duyun ke TPS. Ini juga kebangkitan yang luar biasa.

Sudah lama Skotland ingin merdeka, tetapi baru sekarang berhasil bikin Referendum. Masih ingat pahlawan perang kemerdekaan Skotland William Wallac pada permulaan Abad 14. Sekarang ini, banyak pengaruh dari sumber minyak di Skotland yang menjadi faktor penting penambah suara ’ya’ merdeka. Tetapi banyak juga yang menilai bukan karena itu, tetapi keinginan merdeka yang sudah lama itu.

merdeka 3.
Kisah Beidar Sinabung dituturkan oleh Juara R. Ginting di sebuah gedung teater di Utrecht (2014). Ucapan MEJUAH-JUAH berulang-ulang diucapkan oleh kelompok seni Karo ini saat penampilannya. Foto: Aryjadi Wijaya

Seorang warga negara Skotland di Swedia bilang ini adalah masalah ’kebangkitan’ orang Skotland. Sepertinya juga kebangkitan negeri-negeri lain, atau apa yang sudah biasa kita dengar dan sebutkan dengan istilah ethnic/ cultural revival dunia. Di Indonesia ada gerakan pemekaran daerah, dan KBB (Karo Bukan Batak).

PM Spanyol langsung mengomentari Referendum Skotland ini dengan mengatakan bahwa ini akan berpengaruh buruk atas nasib daerah yang mau merdeka. Di negerinya juga, seperti Baskien dan Katalonia yang juga minta merdeka dari ’penjajahan’ Spanyol. Spanyol sama dengan Inggris menganggap ini akan berpengaruh buruk bagi Skotland. Di Spanyol juga akan dibikin Referendum bulan November nanti. Sudah tak sama dengan zaman lalu, dimana Inggris atau Spanyol langsung pakai senjata menindas gerakan kemerdekaan ini. Suara Rakyat dan Dialog, itulah yang berlaku sekarang.

Biarkan dan percayakanlah semua suku/ nation memperjuangkan nasibnya sendiri, seperti juga daerah-daerah kultur otonom di negeri kita. Sudah tak ada lagi alasan yang patut bahwa daerah/ negeri ini harus dicampuri atau ’didampingi’ oleh orang luar dalam perjuangan nasib dan perkembangannya maupun kemajuannya. Jangan lagi memandang lebih rendah terhadap etnis/nation ini.

Marilah kita maju bersama semua etnis, semua nation dunia atas dasar kekuatan kulturnya masing-masing. Itulah salah satu arti dan pencerminan cultural-revival dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.