Kolom M.U. Ginting: PELIHARA TERUS REVOLUSI MENTAL (Tanggapan Atas Kolom Ray Bambino)

“Mereka hanyalah objek penderita dari para pelaku politik dan pelaku bisnis. Keberadaannya menjadi alat kekuasaan yang hanya diperlukan saat-saat tertentu, lalu dibuang setelah sudah tidak diperlukan. Dengan fakta ini, bukan berarti semangat Revolusi Mental yang “dikenalkan” oleh Jokowi harus diberangus, akan tetapi justru harus terus “dipupuk” meskipun “tembok besar” menghadang,” tulis Ray Bambino di kolomnya kemarin [Sabtu 9/9].

Untuk lengkapnya Kolom Ray Bambino silahkan klik di SINI.

Bravo! Ini kalimat yang sangat jelas menggambarkan situasi dan tuntutan situasi.  Betul, jangan diberangus semangat Revolusi Mental, tetapi dipertinggi kualitasnya dengan terus menerus memperdalam pengetahuan dari informasi internet yang terus menerus mengalir cepat dan tinggal baca.

Revolusi mental kuncinya ialah INFORMASI dan PENGETAHUAN, penambahan informasi dan perluasan serta pendalaman pengetahuan terus menerus.

Artinya, juga ialah bahwa mind control dan brainwashing yang sudah 170 tahun (sejak manifesto Partai Komunis 1848) bersarang di otak manusia, berangsur-angsur dihilangkan. Mulai sekarang harus dilenyapan, bagaimana melenyapkannya?
KUNCINYA tadi: informasi, pengetahuan, informasi, pengetahuan terus-terusan INFORMASI dan PENGETAHUAN.

Salah satu contoh tipikal mind control dan brainwashing yang sudah 170 tahun itu, semua merasakan dan mengerti, ialah misalnya konflik ‘kiri’ dan ‘kanan’. Kalau masih percaya soal ini . . . berarti mind controlnya masih berlaku. Juga antara ‘sosialisme/ komunisme’ kontra ‘kapitalisme’ atau ‘neoliberalisme’.

Atau, bila masih belum bisa membedakan antara ‘internasionalisme’ dengan ‘globalisme’, karena soal ini memang dikaburkan oleh kelompok NWO. Globalisme adalah politik kekuasaan global demi NWO, sedangkan internasionalisme (bukan internasionalisme Marx) tetapi model internasionalisme Trump, atas dasar menghormati tiap kepentingan nasional, ekonomi dan kulturnya. BILATERA, kata Trump.

Kunci semua itu untuk lebih memudahkan pembelajaran ialah dengan memakai KONTRADIKSI UTAMA dunia sekarang sebagai dasar analisa semua soal politik penting dunia. Misalnya ISIS, pemboman WTC, figur jailangkung Bin Ladin, teror Thamrin, teror Nice, dan mengapa terorisme internasional itu menyusut tetapi Narkoba dan pornografi semakin merajalela dsb dsb.

Ini semua hanya mungkin cepat dimengerti dengan pemahaman KONTRADIKSI UTAMA itu. Melihat sumber utama semua konflik besar dunia dari segi kepentingan globalis NWO kontra kepentingan nasional bangsa-bangsa dunia.

Bisakah kita menganalisa perpecahan 1965 tanpa melihat dari situ?
Bisakah kita menlai Freeport Papua tanpa melihat dari situ?
Bisakah kita menilai pemboman WTC tanpa melihat dari situ?
Bisakah kita menilai deep state terus menerus mebusuk-busukkan Trump bahkan dengan makian anonim di media besar NYT (New York Time) baru-baru ini?
Bisakah kita menilai mengapa cara anonim dan rahasia masih terus dipakai di AS? Dan siapa yang masih terus pakai?
Bisakah kita menilai mengapa rakyat Eropah mau keluar dari UE dan mengapa partai-partai nasionalis di Eropah semakin membesar dan membesar tanpa melihat dari kontradiksi utama itu?
Bisakah kita menilai mengapa Trump anti globalis, anti the establishment, anti PC, anti free trade organisations tetapi mengutamakan trade BILATERAL? Mengutamakan kepentingan nasional AS?

Semuanya ini sangat menarik dan menggembirakan jika sudah menemukan jawabannya.

Salah satu yang sangat sulit untuk dimengerti harus juga kita akui yaitu PC itu atau POLITCAL CORRECTNESS. Orang-orang Amerika sendiri susah menjelaskannya TETAPI semuanya MERASAKAN. Dan, kalau Trump ngomong soal ini (terus terang tanpa anonim, tanpa kerahasiaan), umumnya rakyat Amerika lantas mengerti.

Catatan redaksi: Untuk pemahaman Kontradiksi Utama Dunia silahkan klik di SINI.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.