Kolom M.U. Ginting: Pembatakan Sejarah

mandale
Salah satu ceruk di Mandale (Takengon) dimana peninggalan-peninggalan jaman Purba (usia di atas 5 ribu tahun) ditemukan oleh arkeolog Ketut Wiradnyana.

M.U. Ginting 2Penemuan Arkeologi 2011-2012 di Gayo (DNA Karo dan Gayo) serta barang-barang tenunan ciptaan manusia yang sudah relatif tinggi dibandingkan dengan penemuan-pnemmuan lain di Eropah maupun di Asia, merupakan satu bukti lagi yang belum sempat dicatat oleh Oppenheimer.

Bukti penemuan arkeolog USU Ketut Wiradyana termasuk yang memperkuat teori Stephen Oppenheimer ini.  Jadi, ada 5 bukti kalau mau ditambah dengan penemuan terakhir di Dataran Tinggi Gayo, fosil rangka manusia yang utuh dan barang anyaman yang sudah berumur 7.400 tahun.


[one_fourth]sivilisasi datang dari Indonesia termasuk Karo dan Gayo[/one_fourth]

Keberadaan masyarakat Karo dan Gayo ikut menyumbangkan kebenaran hipotesa Oppenheimer bahwa sivilisasi datang dari Indonesia termasuk Karo dan Gayo yang mendiami bagian Barat dari benua Atlantis yang hilang itu.

Di bagian Timur benua ini ada cadas 39.900 tahun, bagian Barat yang didiami Karo/Gayo. Bukan mustahil barang anyaman itu sudah mulai dibuat sekitar 40.000 tahun lalu.

Bandingkan dengan penggalian arkelogi Ketut dimana kedatangan orang Batak ke Sumatra baru sekitar 700-800 tahun lalu. Mengingat penggalian arkeologi ini, pembatakan orang Karo atau Gayo bisa bikin tertawa terbahak-bahak.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.