Dengan terpilihnya JK sebagai Cawapres Jokowi, seorang pengamat mengatakan:
“Pak JK harus manut kepada Presiden jika nanti terpilih. Dia kan Wapres, jangan seperti dulu ambil langkah sendiri,” katanya.
Sangatlah masuk akal kalau gejala ini akan berlanjut dalam kehidupan Jokowi sebagai presiden. Tetapi, Jokowi akan tambah matang menghadapi kontradiksi dan konflik. Kalau dia tambah pandai dalam soal kontradiksi, maka kontradiksi ini akan membawa dorongan yang lebih kuat bikin perubahan positif dalam pemerintahan Jokowi.
Bagi Jokowi memang tak ada jalan lain. Dia ada tabiat khusus. Jokowi suka dengar sana dengar sini tetapi dia tetap laksanakan tugas-tugas praktek/ programnya dalam kenyataan. Tabiat bagus ini akan membantu dia sambil jalan menghadapi ‘ulah’ JK yang kemungkinan akan bikin ‘istana pemerintahan sendiri’ seperti di era SBY.
Di samping Wakil Presiden dia juga punya perusahaan/ bisnis yang tak kalah pentingnya bagi kehidupan dirinya. Juga karena dia seorang yang ’pro modal’ seperti kata pengamat.
Terpilihnya JK tak terpisahkan dengan ’permintaan’ (harga mati?) sang Surya Nasdem, yang juga sama-sama ‘pro modal’ seperti JK. Mereka sama-sama punya bisnis sebagai bagian penting dalam perjalanan kehidupan mereka.
Dengan terpilihnya JK sebagai Cawapres, sudah jelas calon-calon lainnya sudah tak perlu jadi diskusi lagi di PDIP. Soal pro Abraham S sebagai Cawapres tak ada lagi diskusi. Begitu juga golongan pro Puan di PDIP, walaupun kontradiksi di PDIP dalam soal ini masih akan berjalan. Soalnya, Puan dalam tubuh PDIP telah merupakan ‘centrum’ satu kekuatan dalam partai dan telah menciptakan oposisinya sendiri. Ini hanya ciri satu organisasi secara umum, tetapi dalam tubuh PDIP diwakili oleh anak-anak Megawati, Puan salah satu.
Kontradiksi ini akan terbuka kalau Mega sudah tak berkuasa lagi di organisasi. Kontradiksi ‘khusus’ ini akan menjadi tenaga penggerak perubahan dalam tubuh PDIP dan bikin kepastian gerakan maju partai ini. Artinya, akan semakin pas mengikuti perubahan dan perkembangan dunia terutama dalam soal-soal sosial, politik dan ekonomi, serta mengikuti perubahan tingkat kesadaran manusia yang semakin tinggi.