Kolom M.U. Ginting: SOS PRESIDEN

Ketika Soekarno menasionalisasi perusahaan asing yang ada di Indonesia dan, karena ini menyangkut duit besar dan untung besar, menimbulkan kemarahan besar bagi kekuatan kapital/ imperialis. Usaha mereka menyingkirkan Soekarno 1965 pun mulai berjalan sangat cepat. Tidak ada lagi kekuatan yang bisa menghalanginya!

Analog 2021

Ketika presiden Jokowi mau menghentikan export biji nikel yang akan menimbulkan kerugian sangat besar bagi industri baja UE/ AS. Protes tidak perlu tunggu lama dari UE dan juga WTO, langsung saja datang bertubi-tubi.

Kalau soal ini dibiarkan berlangsung hingga mencapai puncaknya, seperti yang dihadapi oleh Soekarno pada Tahun 1965, terbayang sudah akan terjadinya penyingkiran terhadap Jokowi sebagai presiden. Ini sudah dapat dipastikan.

Tanda-tanda yang sangat menyolok sudah dimulai. Campur tangan terang-terangan dari pihak kedutaan asing melawat ke pusat FPI dan juga campur tangan asing (Belanda) soal Ravio Patra.

Uang dan keuntungan besar selalu lebih berharga daripada nyawa atau jabatan presiden suatu negara yang kaya SDAnya. Ini mungkin Presiden Jokowi sudah memahaminya secara pasti. Tetapi, apalah artinya memahami kalau dia sendirian seperti Soekarno pada zamannya.

Sekarang, yang paling penting ialah agar Jokowi TIDAK SENDIRIAN. Artinya, semua rakyat seluruh negeri harus mendukungnya dengan segenap hati dan seluruh kekuatannya. Hanya itulah satu-satunya yang bisa menyelamatkan presiden nasionalis Jokowi dan negara nasionalis Indonesia NKRI.

Ayo rakyat Indonesia siaplah semua di belakang Presiden Jokowi. Pertinggi KEWASPADAAN dan siap menghadapi semua KEMUNGKINAN. Imperialis NWO punya keuangan tidak terbatas dan, paling penting ialah, punya kebejatan (moral) yang juga tidak terbatas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.