Kolom Nisa Alwis: BAGIAN DARI KESELURUHAN

Semesta ini hanya satu, tetapi manusia beragam. Itu fakta. Kita tidak hidup sendiri, dan juga tidak harus sama. Langsung atau pun tidak, kita sudah saling isi. Saling menopang satu dan lainnya. Saling mempelajari bahasa dan budaya lain. Saling memanfaatkan jasa, gagasan, hingga temuan teknologi dari berbagai belahan bumi.

Dari perbedaan, kita bisa saling bercermin. Melihat dan dilihat satu sama lain.

Simbolmu yang mana? Mungkin salah satunya. Just take it easy. Dahulu pun kita tidak pernah bisa memilih dan meminta terlahir di keluarga siapa, kapan, di mana. Yang bisa kita lakukan sebagai manusia dewasa adalah: Saling TENGGANG RASA, saling hormat, bahkan saling cinta.

Ketika dengan beragama seseorang merasa lebih tinggi, lebih benar, lebih suci, sampai mengabaikan harmoni, di situlah ia sudah terjebak arogansi keimanannya sendiri. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.