Kolom Nisa Alwis: ZAMAN KEGELAPAN

Tampilan seperti potret ini rasanya dekat di sekitar kita? Padahal ini gambaran wanita Eropa di Zaman Kegelapan (Dark Age) mereka dahulu. Dark Age adalah era Eropa yang diwarnai religiusitas tinggi.

Berlangsung hingga kurun 1000 tahun (mulai abad 5 sampai abad 15).

Selama Dark Age, gereja mengatur segala sendi kehidupan di sana. Mulai dari bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, politik dan sosial budaya.

Segala keputusan pemerintah dan hukum negara tidak diambil berdasar demokrasi di parlemen seperti ketika Zaman Kekaisaran Romawi, tetapi atas pandangan Majelis Dewan Gereja.

Pendapat ahli agama (Katolik) adalah kunci dari semua kebijakan publik. Termasuk kode etik pakaian panjang kaum wanita adalah juga titah gereja. Ini membawa Eropa ke titik terrendah dan lemah, sebelum akhirnya mulai berbalik dengan Renaissance.

Sounds familiar here now? Kadang, di tempat berbeda pola sejarah berulang meski harganya sangat mahal.

Di saat yang sama, di masa itu, pengaruh Islam meluas menjadi pusat kekuasaan dan peradaban. Islam masa itu memberi tempat terhormat bagi telaah ilmu dan perenungan filsafat Timur dan Barat.

Remember, Islam ekspansi ke wilayah baru, tidak mengubah pakaian penduduk lokal jadi Islamic/ Arabian style. Eropa secara intelektual lesu dan beku. Gereja memfatwa sesat Copernicus dan kawan-kawan, menghukum mereka atas temuan bahwa bumi bukan pusat tatasurya, bertentangan dengan kaidah keyakinan lama.

Semakin tak berdaya ketika pandemi “black death” melanda. Populasi penduduk Eropa hingga menyusut tinggal separuhnya. Titik balik terjadi ketika muncul kesadaran memperbaiki keadaan; Era Renaissance!

Yang selanjutnya hadir Abad Pencerahan dengan semangat humanisme, empirisme, dan rasionalisme.

Gadis-gadis Suku Karo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.