Kolom Ray Bambino: MENDIKBUD DAN TOLERAN

#Mendikbud:
Perilaku Toleran Berpangkal dari Rasa Kebhinekaan dgn penguatan beberapa payung hukum tentang pendidikan yg antidiskriminasi. [#KoranKompas]

Menurut saya praktik intoleran bermula dari mata pelajaran Agama, khususnya materi ajar tentang surga dan neraka. Sejak usia dini, peserta didik sudah diperkenalkan pemahaman yang keliru.




Pengajar, baik secara sengaja maupun tidak, ketika menjelaskan siapa-siapa yang berhak atas surga dan neraka, pasti menyampaikan dengan mendiskreditkan agama tertentu. Contoh: surga hanya diperkenankan khusus “agama kita”, penganut agama lain tempatnya di neraka. Belum lagi “dibumbui” dengan penjelasan yang serampangan tanpa dasar ilmu yang mumpuni. Semua itu selalu dikaitkan dengan iman.

Bagi saya, boleh saja pengajar agama tersebut melandasinya dengan iman, namun muatan kebhinekaan yang toleran harus pula dipertimbangkan. Misal, kwalitas penerimaan materi siswa, apakah sudah tepat, lalu harus pula bisa menjelaskan kepada siswa untu dapat membedakan mana yang menjadi konsumsi individu dan mana yang menjadi konsumsi umum.

Anak usia dini yang pemula dalam belajar agama, jika ingin dibekali perilaku yang tujuannya berbudi luhur, baiknya sampaikan saja bahwa surga itu tempatnya orang baik dan neraka tempatnya orang jahat.

#Salam “Berpikir Gila”








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.