Kolom Riah beru Ginting: VIDEO PORNO

Porno yang kontroversi UU ITE di bawah susah menterjemahkannya bagi kita yang bukan orang Hukum. As you know, lagi heboh penyebaran vidio porno koleksi pribadi di tengah masyarakat beberapa hari terakhir ini. Saya sih belum lihat vidio itu, tak ada teman yang kasi link sih.

Mengoleksi vidio porno buatan dewe sih tak apa-apa asal tidak tersebar secara sengaja ataupun tidak sengaja.

Trus, kenapa tersebar yaaa? Berarti kamu “lalai” menjaga koleksi buatan atau produksimu sendiri. Maka kenalah kau dengan pasal di bawah ini. Tidak ada vidio porno yang tersebar jika tak “memproduksi” vidio porno.

Tapiiii banyak yang triak-tiak di media sosial dan merasa tak adil jika si pengoleksi vidio porno dihukum. Ubah saja UU ITE itu.

Yang paling lucunya lagi ada yang berkata: “Kenapa ada di negara lain memproduksi vidio porno?”

Yaa UU di negara itu mengizinkannya, Mbambang. Tapi tidak akan pernah di Indonesia dalam 100 tahun ke depan.

One thought on “Kolom Riah beru Ginting: VIDEO PORNO

  1. Tema Menarik dan Penting: PORNO

    Ada bagusnya SS mengangkat soal ini di webnya.
    Porno ini sudah menjadi alat utama dan bukan main efektifnya untuk mengontrol manusia, disebut juga social engineering. Dasarnya terutama ialah karena sex (activity) adalah kekuatan pendorong terkuat dan alamiah (divine thing) dalam kegiatan manusia dibandingkan dengan semua kekuatan pendorong lainnya seperti ekonomi, politik, sosial dsb.

    Kira-kira sampai tahun 50-an kekuatan pendorong luar biasa ini belum ditemukan atau belum dimanfaatkan oleh kelompok terjahat didunia globalis NWO. Sampai tahun 50-an “divine thing” ini masih dilindungi oleh ‘Kultur Kemanusiaan’ dan terdapat atau diakui secara umum hanya dalam perkawinan suami-istri, dalam keluarga (famili). Situasi ini umumnya juga sesuai dengan tuntutan sosial dari berbagai kultur negara dunia, juga dari daerah-daerah kultural dunia.

    Tetapi kemudian kelompok orang ‘pandai’ dunia yang sangat lihai itu memanfaatkan kekuatan pendorong luar biasa ini untuk mengontrol semua manusia, memperbesar kekuasaannya dengan membodohi semua manusia lain dalam ‘permainan social engineering’ itu. Akal bulus ini dimulai dengan majalah PLAYBOY tahun 60-an di AS, yang menjadikan wanita sebagai ‘sex objects’, dan punya arahan utama bahwa ‘all women were available without marriage’. Betapa ‘indahnya’ perkembangan baru ini bagi sebagian manusia yang selama ini merasa terkekang oleh kultur budaya indah manusia yang sudah mendarah daging ratusan atau ribuan tahun itu. Perkembangan ‘sex bebas’ dan ‘hak wanita’ sangat cepat dan sangat diplesetkan oleh kekuatan licik NWO untuk tujuan mengelabui dan menguasai serta mengontrol semua manusia.

    Budaya baru kemanusiaan muncul dalam berbagai variasi: berbagai gerakan pembebasan wanita, feminism, dan terakhir dengan gerakan homo, lesbi, LGBT, kawin-mawin homo dst. bahkan sudah merambat ke desa-desa banyak negera nasional, daerah pedesaan yang tadinya masih menjadi benteng kuat tradisi alamiah ‘adam dan eva’.

    Kekuatan Sex yang luar biasa itu terutama lewat porno telah berhasil mengalihkan perhatian manusia dari kekuatan penipuan dibelakangnya: Kontrol atas manusia atas dasar kekuatan pendorong utamanya yaitu kekuatan sex. “The deification of the naked fertile female, sex, and romantic “love,” is satanic because it promotes an ersatz god which reduces us to animals.” (Henry Makow).

    Sebagian manusia yang hanyut dalam arus ini memang betul-betul sudah jadi ‘animals’. Fenomena ini tidak terkecuali di Indonesia, perkembangan luar biasa kejahatan sex, pemerkosaan anak-anak, pembunuhan, penjualan sex anak-anak dibawah umur. Dan perubahan manusia jadi ‘animals’ – itulah yang mau dicapai karena animals tidak susah untuk dikendalikan, atau dijadikan apa saja dalam menyempurnakan kekuasaan global NWO itu.

    Belakangan ada usaha pemerintah untuk menghukum berat penjahat sex ini di Indonesia, bahkan mau dikebiri secara kimia. Tetapi masih terkendala karena belum ada dokter ahli dalam soal pengebiran kimia ini.

    Bagi pemerintah Indonesia dan terutama kementerian sosial dan informasinya, Hukuman berat atau Pengebiran (kimia) pastilah bukan soal yang terpenting dibandingkan dengan Usaha Tekun dan Pencerahan yang memungkinkan manusia ‘animals’ itu kembali menjadi manusia biasa berkultur tinggi seperti leluhur bangsa Indonesia itu sendiri. Semoga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.