Jadi begini ceritanya, kemarin waktu penyerahan Piala Presiden, Anies dilarang Paspampres menemani Jokowi memberikan Piala Kepada Persija sebagai Tim yang menjuarai tournamen ini.
Nah, kejadian ini menjadi bola liar yang dimanfaatkan oleh beberapa pihak, terutama Kampret. Mereka mengatakan Jokowi takut kalah pamor dibanding Anies, karena Anies baru beberapa bulan jadi Gubernur Jakarta, Persija sudah bisa juara Piala Presiden sedangkan era Jokowi dan Ahok saat jadi Gubernu,r Persija nggak pernah juara Piala Presiden.
Dalam hal ini, gua setuju tim panitia tournament melakukan blunder. Harusnya biarkan saja Anies menemani Jokowi karena Jakarta sebagai penyelengara partai Final Gubernurmya berhak menemani Jokowi.
Tapi, claim Bani Lengkuas berbalut micin yang mengatakan prestasi Anies luar biasa karena sudah berhasil membuat Persija Juara padahal baru beberapa bulan jadi Gubernur adalah claim yang menandakan mungkin mereka mengalami kerusakan otak secara permanen.
Coba loe fikir Jakarta banjir yang salah Ahok, Persija juara prestasinya Anies padahal membuat Tim sepak bola itu butuh waktu tahunan bukan hitungan bulan, jangan-jangan kalau Anies jadi Presiden Indonesia langsung juara Piala dunia, wkkwkwk pekok kuadrat.
Perlu loe tau, Persija sekarang ini bukan milik Pemprov DKI tapi Independen milik banyak orang yang memegang saham di PT Persija Jakarta, yang saat ini direkturnya asli orang Bali.
Kalau loe mau claim prestasi Persija sebagai prestasi Anies, yah silahkan saja itu hak loe. Tapi loe harusnya fair juga masalah pengerusakan stadiun itu terjadi di era Anies karena era Ahok aman-aman saja. Juga masalah banjir itu harus kalian akui sebagai ketidakbecusan Anies menata Jakarta. Banjir kok dibilang sunatullah, hadeeh…
Dasar Kampret mendem micin 5 kg.
VIDEO: Sebuah tembang manis (pop Karo) dari Veronica Bangun