Bila benar Uno jadi wakilnya Mas Wowo, maka ini akan menjadi skandal Pilpres terbesar sepanjang sejarah. Sulit menjelaskan tidak terjadi transaksional dalam pencalonan ini. Logikanya, mungkinkah PKS, PAN dan Demokrat mau dan rela memberikan cek kosong untuk Gerindra?
Apalagi sebelum pencalonan Sandiaga Uno sebagai Cawapres dituduh telah membeli suara PKS dan PAN senilai masing-masing Rp. 500 milyar.
Kecurigaan publik semakin menguat karena Demokrat, pihak yang membuka borok transaksi haram ini, kabarnya malahan tetap akan mendukung Mas Wowo dan Sandi. Ibarat Hansip menangkap basah pasangan selingkuh bukannya membawa ke kantor lurah, eh malah dia ikutan minta jatah.
Lebih anehnya, di media Andi Arif mengatakan, sekitar seminggu yang lalu didatangi orangnya Sandiaga Uno yang memintanya menggagalkan rencana pencalonan PS-AHY dan diganti dengan AHY-UNO. Gila ngak? Coba Uno berniat menghianati Prabowo. Sekarang, Demokrat yang sudah mengetahui dan membeberkan semua kebusukan itu tetap mendukung. Pertanyaannya, ada apakah dengan Demokrat? Dikasih apa Demokrat?
So, untuk Bawaslu, silahkan selidiki. Semuanya sudah terang benderang. Untuk Cebong jangan senang dulu. Benar kalau yang maju Mas Wowo dan Uno walaupun berpasangan dengan sendal jepit kemungkinan besar Jokowi akan menang. Tapi, sekali lagi, politik itu cair dan dinamais. Bisa saja tiba-tiba yang daftar ke PKU besok Neno Warisman dengan Amin Rais.