Kolom Sanji Ono: MENAKAR CAPRES 2019

Gerinda dan PKS akan mengumumkan Pasangan Capresnya setelah Jokowi mengumumkan calon wakilnya.




Gua ada saran. Pendaftaran Capres kan tanggal 4-10 Agustus. Nah, Pakde daftarnya tanggal 10 Agustus aja. Gerindra dan PKS ingin mengambil keuntungan dari perpecahan koalisi yang kemungkinan terjadi pasca beliau memilih wakilnya. Misalnya Pakde ngak memilih Cak Imin, ada kemungkinan PKB akan hengkang, karena dari awal PKB sepertinya memang separuh hati mendukung Jokowi. Mereka terkesan memaksa Cak Imin jadi wakil Jokowi.

Gimana dengan partai pendukung Jokowi lainnya?

Golkar dan PPP sepertinya akan all out dukung Pakde apapun keputusan Jokowi, karena ini juga menyangkut resiko perolehan suara mereka di Pileg 2019. Pendukung grass road Jokowi di lapangkan pasti akan melihat partai mana saja yang mendukung Jokowi karena mereka ingin memastikan suara Jokowi kuat di DPR. Jadi, menjual nama Jokowi saat ini masih merupakan marketing terbaik untuk menarik suara.

Oposisi sekarang juga lagi galau kuadrat. PKS saat ini memaksakan kehendak wakil Prabowo harus dari mereka, kalau nggak mereka akan cabut dukungan, ini seperti makan buah simalakama. Gerindra tahu kader PKS nggak ada nilai jual. Di satu sisi, mereka butuh militansi PKS di lapangkan. Jalan tengahnya, sepertinya mereka akan mengajukan nama yang bisa disetujui semua partai; seperti Anies-AHY, Prabowo-AHY. Atau, kalau udah mentok karena setres nggak ada solusi, mereka nyalonkan ‘Sarumpaet duet dengan Neno Warisman’.

Yang menarik adalah menebak siapa wakil Jokowi. Tebakan gua kalau nggak Mahfud MD yah Bu Sri Mulyani. Koalisi Jokowi akan mencari wakil yang bisa diterima semua partai pengusung. Bila memilih salah satu diantara ketua umum partai pengusung, kemungkinan koalisi akan retak. Pasti mereka mencari wakil yang berasal dari non Parpol.

So, untuk Pakde, daftarnya tanggal 10 Agustus aja, pak, biar Kaum Codot (kata Kampret dilarang) misuh-misuh bin maki-maki nggak jelas karena kehabisan waktu menyusun strategi melawan Njenengan.

Dek Nur nanya: “Mas, kalau PKS beneran cabut dukungan ke mas Wowo, terus dukung Jokowi, piye?” Gua jawab: “Ya, gak apa-apa, minimal ngurangi spanduk antek Aseng, kafir, dan PKI di masjid-masjid.”







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.