Kolom Sanji Ono: TNI MENJAGA KEDAULATAN RI DENGAN OTAK — Bukan Sok Garang

Lagi viral sebuah video kapal perang TNI KRI Djiptadi 381 ditabrak oleh kapal asing dari Vietnam yang di lambungnya bertuliskan ‘Vitenam Fisheries Resource’. Kapal ini milik agensi pemerintah di bawah Kementerian Pertanian dan Pembangunan Luar Bandar Vietnam. Nah, kejadian ini digoreng habis-habisan oleh Codot.

Mereka teriak: “Kayak gini nih kalau punya Presiden lemah. Kita nggak dihargai oleh negara lain. Coba Presidennya dari militer, udah tenggelam tuh kapal Vietnam.”

Gua heran kenapa semua kejadian selalu Jokowi yang disalahkan. Kronis Banget kayaknya sakit hati mereka ini.

Jadi begini ya, Dot. Kejadiannya bermula saat KRI Tjiptadi-381 melaksanakan Penegakan Hukum dan Kedaulatan di Perairan Indonesia. Tepatnya di Laut Natuna Utara terhadap Kapal Ikan Asing (KIA) Vietnam BD 979 yang sedang melaksanakan Illegal Fishing dan menangkap KIA Vietnam tersebut.

Nah, kapal Pemerintah Vietnam nggak terima dan akhirnya menabrakkan kapal mereka ke KRI Tjiptadi-381. Mereka menabrak juga kapal pencuri yang sedang digiring. Akibatnya, kapal nelayan Vietnam yang sedang digiring tengelam, tapi 12 awak kapalnya berhasil diselamatkan dan dibawa ke Indonesia untuk diadili.

Kenapa TNI tidak memberikan tembakan peringatan? Karena saat itu kita berada di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), Secara Hukum International, jika kita mengeluarkan tembakan lurus maka itu dapat diartikan kita menyatakan perang dengan negara lain. Kita akan disalahkan dunia internasional dan resikonya kita kehilangan Claim ZEE yang selama ini kita akui milik kita.

Apakah kita takut dengan Vietnam? Apakah kita nggak berani menengelamkan kapal mereka?

Sekedar informasi, selama 4,5 tahun Jokowi jadi Presiden total sudah 488 unit kapal ditenggelamkan bu Susi. Rinciannya Vietnam (276 kapal), Filipina (90), Thailand (50), Malaysia (41), Indonesia (26), Papua Nugini (2), dan satu kapal dari Tiongkok.

Coba lihat, kapal terbanyak yang ditenggelamkan adala0h dari Vietnam. Provokasi yang dilakukan Vietnam saat ini bisa saja memang strategi untuk memancing emosi kita supaya aparat menembak atau menengelamkan kapal mereka sehingga dunia internasional memberi sangsi kepada Indonesia.

Zaman sekarang, menyelesaikan sebuah masalah harus menggunakan otak. Harus menggunakan kepala dingin. Banyak negara protes dengan kebijakan penengelaman kapal yang kita lakukan. Tapi, selama ini, kita bisa menyelesaikan dengan baik. Protes mereka kita jawab elegan dengan menyertakan bukti-bukti kuat yang sulit mereka sangkal.

Jadi, tolonglah ya Akhi, ya Ukty, please berhentilah mengoreng hoax untuk menciptakan opini sesat. Gua tau rasa sakit yang kalian rasakan setelah Jokowi dipastikan jadi Presiden lagi. Dari pada kalian membuat opini sesat mending kalian temenin Mas Wowo yang sekarang hoby ngomong sama semut, kucing dan kuda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.