Kolom Soibah E. Sari: LESTY & RIZKY BILLAR

Saya rasa, di dunia ini rata-rata manusia atau tepatnya pasangan suami istri itu pasti ada mengalami KDRT. Baik verbal ataupun fisik. Cuma mungkin kapasitasnya berbeda. Ada yang ringan ataupun berat. Bahkan sebaik apapun sifat pasangan, pasti akan selalu ada yang membuat salah satu sakit hati. Sengaja atau tidak disengaja.

Melihat peristiwa yang terjadi pada Lesty dan Rizky Billar, saya tidak bisa menyebut bahwa Lesty itu perempuan bodoh.

Karena saya tidak tau apa pertimbangannya sehingga mau memaafkan suaminya. Yang jelas, saya paham benar, bahwa hubungan suami istri itu ada banyak hal yang membuat situasi pasangan itu tidak bisa memilih mana yang baik atau yang buruk menurut persepsi orang lain.

Hanya Lesty yang tau keputusannya baik atau buruk. Karena mereka yang menjalaninya. Idealnya sih, jika pasangan ada indikasi melakukan kekerasan, maka tindakan terbaiknya jangan pernah memaafkan hal itu. Karena biasanya, itu tabiat asli dan tidak akan bisa berubah sampai kapanpun. Ini menurut kesaksian beberapa orang yang mengalaminya ya.

Tetapi, saya pernah bertemu dengan pasangan yang sudah bisa berdamai dengan diri sendiri. Awal menikah mereka bagaikan Tom&Jerry. Suami mata keranjang, kasar dan suka KDRT. Yang istri, sama kerasnya dengan suami. Pokoknya tiada hari tanpa gulat istilah mereka. Sempat mata si istri bengkak, kepala suami benjol. Entah apa yang mereka lakukan. Saya mendengar cerita mereka cuma bisa meringis.

Sehingga pada suatu hari, pertengkaran mereka berlanjut hingga berminggu-minggu. Yang istrinya cooling down. Mencoba mengingat kenangan awal mereka bertemu. Serta bernostalgia dengan melihat-lihat foto pernikahan mereka. Timbul kesadaran di benak sang istri. Menegur duluan suaminya. Meminta maaf, dan membuat janji agar hubungan mereka lebih baik ke depannya.

Akhirnya mereka sama-sama sadar. Bahkan yang saya lihat sekarang, suaminya sangat bucin pada istrinya. Tidak dibuat-buat. Asli dan saya jadi saksinya.

Apakah Lesty dan suaminya akan begitu juga? Hanya mereka berdua yang tau. Yang jelas setahu saya, salah satu harus ada yang punya kesabaran lebih. Harus punya kebijaksanaan lebih, harus punya strategi lebih menghadapi problem rumah tangga yang pasti akan selalu ada.

Mengambil pelajaran dari yang terjadi, dan saling intropeksi diri. Take and give! Mana ada rumah tangga yang tidak bermasalah. Masing-masing orang pasti punya cara terbaik versi mereka untuk menyelesaikannya.

So, saya nggak mau menuduh Lesty bodoh, Rizky Billar biadab. Saya tidak tau persis yang mereka alami. Mereka pasti tau yang terbaik buat mereka. Lagian, malas ngomongin teori-teori ideal menghadapi pasangan pelaku KDRT, sering gak sesuai konsep.

Karena hidup ini tidak berjalan dengan yang kita pikirkan. Sudah punya aturan sendiri. Saya juga gak bisa mendikte Lesty, apalagi menghujatnya. Hidupnya, ya pilihannya. Semoga mereka berdua bahagia ke depannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.