Kolom Sri Nanti: BANTUAN

Pada suatu malam yang pekat, serombongan nelayan tersesat keluar dari garis batas Perairan Indonesia. Dalam kondisi hilang arah, tiba-tiba badai datang. Mereka berusaha bertahan sambil berdoa, “Ya Tuhan, kami percaya Engkau akan menyelamatkan kami!”

Tak lama kemudian, sebuah kapal berbendera Amerika mendekat.

Seseorang berteriak, “Ayo cepat pindah ke kapal ini. Badai ini sangat berbahaya, kalian bisa celaka!” Jawaban mereka, “Kami tidak butuh bantuan kalian. Kami percaya Tuhan akan menyelematkan kami! Lebih baik kalian pergi dari sini!”

Lalu kapal Amerika itu bergerak menjauh. Nelayan-nelayan itu berdoa lagi, “Ya Tuhan, kami percaya pada kekuatanMu. Engkau pasti akan menyelamatkan kami!”

Lalu datang kapal berbendera Israel. Seseorang berteriak, “Ayo segeralah naik ke kapal kami. Badai semakin besar, kalian tidak mungkin bertahan di perahu itu!”

Jawaban mereka tetap sama, “Kami percaya Tuhan akan menyelamatkan kami. Pergilah kalian, kami tidak butuh bantuan kalian!”

Merasa putus asa, kapal Israel itupun pergi meninggalkan perahu nelayan yang semakin oleng dihempas badai. Nelayan itupun semakin panik dan berdoa lebih kencang lagi, “Ya Tuhan, tunjukkanlah kekuatanMu. Kami percaya padaMu. Kami percaya hanya Engkau yang akan menyelamatkan kami. Selamatkan kami Ya Tuhan!”

Lalu samar-samar datang kapal besar berbendera China mendekat, beberapa orang menurunkan tali ke arah para nelayan.

“Naiklah Saudara-saudaraku. Jangan menunda lagi. Perahu kalian tidak mungkin kuat menahan badai yang begitu dahsyat ini. Ayolah cepat naik! Cepat naik!!!”

Dan lagi-lagi mereka menolak, “Pergi kalian! Kami tidak butuh bantuan kalian. Karena Tuhan kami pasti akan menyelamatkan kami!”

Dan dengan penuh rasa kecewa kapal China itupun perlahan bergerak menjauh sambil terus berharap para nelayan itu berubah fikiran dan memanggil mereka. Tapi mereka tidak pernah memanggil sampai badai datang bergulung-gulung dan penumpang kapal itu tidak melihat perahu kecil itu lagi.

Keesokan harinya headline semua media cetak dan elektronik termasuk situs berita online ramai dipenuhi berita tewasnya beberapa nelayan karena amukan badai.

* * * *

Sesampainya di akhirat, para nelayan itu protes kepada Tuhan. “Ya Tuhan, kenapa Engkau membiarkan kami tidak selamat. Bukankah kami percaya sepenuhnya padaMu?!”

Tuhan menjawab, “Hai manusia, bukankah aku telah mengirimkan 3 kapal besar untuk menolong kalian tapi kalian menolaknya.”

Para nelayan itu protes lagi, “Ya Tuhan kenapa Engkau harus mengirimkan kapal Amerika, Israel dan China tanpa memberitahu kami bahwa kapal-kapal itu adalah utusanMu?!”

Tuhan kembali menjawab, “Hai manusia, sudah aku berikan kalian akal untuk berfikir dan membaca tanda-tanda kekuasaanKu. Apakah menurut kalian Aku harus menulis pesan berantai di WA Group atau posting video reel, atau live Instagram baru kalian akan percaya bahwa Aku bisa menggunakan APAPUN dan SIAPAPUN sebagai perantaraKu untuk menolong kalian?”

Hening…

* * * *

Mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan.

Buat para donatur dan relawan korban gempa Cianjur “OJO MUTUNGAN” biarkan tangan Tuhan bekerja melalui kalian, karena jauh lebih banyak korban yang butuh uluran tangan daripada oknum yang suka membuat gaduh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.