Jika prinsip kita adalah menemukan kebenaran, maka ambilah kebenaran itu dari siapa saja tanpa harus menjadi pengikutnya. Sayangnya, selama ini, kita lebih sering mengidolakan seseorang karena “pembenaran” yang bisa diberikan untuk memuaskan ego kita.
Seperti seseorang yang tidak bisa menghasilkan banyak uang akan merasa senang sekali ketika ada yang mengatakan “uang bukan segalanya”.
Padahal, saat tidak punya uang, dia sering “kesambet” maki-maki presiden. Atau, ketika seseorang sedang frustasi berat akan lega sekali mendengar kalimat “cinta tak harus memiliki”. Padahal, dalamnya ambyar to, nyesek to?
Hallahhh …
Gambar hanya pengalihan isu.