Kolom Telah Purba: Pilkada dan Kafir

Pilkada DKI Jakarta yang terjadi sekarang ini sangat luar biasa. Bisa kita bayangkan, betapa “merasa paling hebatnya” seorang Ahmad Dhani yang dengan lantang berani berkata: “Ingin meludahi seluruh pendukung Ahok”.





Coba kita perhatikan dulu. Pendukung Ahok itu bermacam-macam lapisan elemen masyarakat. Ada elemen partai. Ada elemen organisasi relawan. Ada pengusaha yang sangat kaya raya. Ada pensiunan TNI Polri dari berbagai tingkatan pangkat. Ada juga masyarakat yang lugu dan kurang pendidikan dan, jangan lupa, bahwa sangat banyak intelektual yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu ada di sini. Ada juga kaum alim ulama.

Poin penting yang perlu kita ketahui adalah bahwa di kubu pendukung Anis Uno itu, amatlah mudah bagi mereka untuk mengatakan bahwa orang lain yang tidak sepemahaman dengannya adalah kaum kafir. Hal ini, akan selalu menjadi ingatan banyak orang. Hal ini juga menunjukkan bahwa di kubu pendukung Anis Uno itu, bahwa mereka sangat gampang menyalahkan orang lain dan membenarkan diri mereka sendiri.

Kita bisa bayangkan, jika pemikiran seperti itu sempat merasuki pikiran Anis Uno dan kebetulan dia jadi Gubernur dan Wakil Gubernur, apakah Jakarta ini akan damai? Jelas tidak mungkin, bukan?

Coba kita renungkan, andai orang lain selalu saja salah di depan mereka, lantas kapan negara ini mau membangun? Secara umum, jika kita hanya bisa melihat kesalahan dan kekurangan orang lain, tanpa melihat kekurangan dan kelemahan diri sendiri, maka hal ini amat tidak baik. Selalu mengatakan orang lain itu adalah kafir, menurut saya itu adalah satu kebodohan. Selalu menganggap bahwa mereka lebih suci dari pada kita, juga saya anggap suatu kebodohan.

Pilkada DKI Jakarta memang sangat unik dan luar biasa. Bahkan banyak orang yang menunjukkan “keaslian” dirinya. Banyak orang yang mengeluarkan kata-kata, yang pada akhirnya hanya menunjukkan tingkatan pengetahuan dan pendidikannya.




Ada satu hal yang sangat merisaukan saya, yakni: Jika Ahok Djarot menang, pasti akan ada fihak yang menuduh “ada kecurangan”. Dan ini akan menjadi masalah baru lagi nantinya. Sudah sangat jelas terlihat, bahwa orang tak bersalahpun dituduh bersalah. Tak usah kita bahas lagi, seberapa banyak sudah fitnah dilemparkan kepada fihak Ahok. Maka, menurut saya, masih akan ada perjuangan berikutnya untuk para relawan dan pendukung Ahok Djarot, jikalau pun memenangkan Pilkada ini.

Karena…… 

Kita berhadapan dengan sumbu pendek, yang merasa paling berhak atas surga, yang punya stempel kafir, yang semestinya distempelkan ke jidat mereka itu sendiri.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.