Kolom Telah Purba: Rem Blong?

Kolom ini khusus saya tuliskan mengingat sudah 2 kali berturut-turut kecelakaan maut yang merenggut banyak nyawa di daerah Puncak, Jawa Barat. Kedua kecelakaan maut ini, konon disebabkan oleh rem bus itu blong. Lantas, apakah yang dimaksud dengan perkataan rem blong?

Mari kita bahas, biar lebih jelas.

Rem adalah alat untuk menghentikan laju kendaraan, mungkin semua orang sudah maklum. Namun, bagaimana cara kerja atau mekanisme rem itu sendiri, banyak yang tidak mengerti.

Rem mobil terdiri dari tromol (drum) dan kampas rem (virodo) atau pun ada juga rem cakram (disc). Terjadinya penghentian laju kendaraan atau posisi ngerem adalah ketika kampas rem beradu dengan tromol rem. Tromol rem adalah di posisi berputar mengikuti putaran roda, sementara kampas rem konstan di tempatnya, namun bekerja mendekati tromol rem ketika pedal rem diinjak.

Ketika pedal rem diinjak, maka ada tekanan minyak rem dari sentral pedal rem ke roda depan dan belakang sekaligus,akan menggerakkan kampas rem ke arah tromol rem untuk bergesekan dan mengurangi laju putaran tromol yang disitulah roda dan velgnya menempel.

Di kendaraan bus besar yang saat ini banyak dipakai adalah rem yang digerakkan oleh tekanan angin.




Nah, yang dimaksud dengan rem blong, sebenarnya adalah “rem tidak berfungsi”.
Tidak berfungsinya rem disebabkan oleh:

1. Minyak rem habis karena ada kebocoran di kaliper piston rem di salah satu roda.

2. Angin tidak mencukupi untuk mendorong kampas rem bekerja. Biasa nya di bus besar ada ukuran tekanan angin yang ditunjukkan oleh Tachometer dan tekanan normal tidak boleh kurang dari 7,5 Bar (psi).

3. Rem yang terlalu sering diinjak ketika jalanan menurun panjang, seperti puncak Jawa Barat, ataupun Turunan Sitinjau Laut di Sumatera Barat, atau turunan Penatapen di Sumatera Utara, ataupun Turunan di Pantai Barat Aceh yang banyak terdapat antara Subulussalam sampai Tapaktuan, akan menyebabkan rem blong. Posisi tromol akan sangat panas dan bahkan membara dan menyebabkan malfungsi alias blong rem.

Untuk jalanan menurun panjang ini, biasanya supir yang sudah berpengalaman akan selalu memperhatikan posisi versneling dan lebih aman pakai gigi rendah. Umumnya supir kendaraan di zaman sekarang hanya tahu menjalankan kendaraan saja dan belum pantas disebut sebagai pengemudi. Mereka rata rata tidak mengerti mekanisme alat-alat yang terdapat di kendaraan itu.




Demikianlah sedikit ulasan mengenai hal rem blong, yang perlu kita ketahui bersama demi keselamatan bagi diri sendiri dan tentunya orang lain juga.

Oh ya, tentu saja yang saya tuliskan ini adalah pengalaman dan hasil pendidikan. Saya kebetulan pernah mendapatkan kesempatan belajar di Mercedes Benz dan Hino Motor dan punya sertifikat Training of Driver, jadi tak perlu anda ragukan soal yang saya ceritakan ini.

Terimakasih dan semoga bermanfaat untuk kita semua.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.