Kolom Telah Purba: RUMAH BESAR KITA

Saat ini, rumah besar kita yang bernama Indonesia agak mulai ribut. Ributnya semenjak Buni Yani, yang tidak punya otak mulai merasa​ pintar. Kepintaran yang diberikan Tuhan di dalam otaknya, sangat tidak bermanfaat; baik bagi dirinya sendiri maupun bagi sesama penghuni rumah besar kita Indonesia ini.


Tambah terguncang hebat lagi rumah besar ini ketika ada yang bernafsu untuk jadi penguasa Kota Jakarta, lalu ditunggangi oleh orang yang tidak cinta pada rumah besarnya, namun lebih mencintai kekuasaan dan uang.

Rumah besar kita, tambah oleng lagi. Semenjak sang bekas rektor membuka kampus di Monas dan melahirkan lulusan-lulusan yang membanggakan diri sebagai alumni 411, 212 dan seterusnya, sehingga mereka merasa sudah menguasai peta perpolitikan dan keagamaan di Jakarta, apalagi sejak politisasi mesjid mereka berhasil memenangkan Anis Uno jadi Gubernur DKI Jakarta.

Sebenarnya, bukanlah kedudukan Gubernur DKI itu saja yang diincar oleh mereka. Nampaknya ada rencana besar dari orang yang sangat bernafsu menjadi pemimpin di rumah besar ini untuk menjadi Presiden, Sehingga tanpa sedikitpun merasa malu memfasilitasi kedatangan penceramah asal negara India yang bernama Zakir Naik untuk membolakbalik pikiran manusia di Indonesia ini melalui ceramah-ceramahnya yang sama sekali tidak mendatangkan kesejukan di dalam rumah besar kita tadi.

Bahkan, dengan sangat berani mereka membicarakan, “ingin mendirikan negara NKRI BERSYARIAH”, woow sungguh sangat luar biasa menjijikkan.




Mereka tidak mau tahu bahwa rumah besar kita ini adalah tempat semua agama boleh tinggal dan mempunyai hak politik yang sama pula, sehingga tidaklah pantas kita ikut-ikutan merusaknya.

Ada hal yang sangat lucu di dalam kasus ini. Misalnya Panglima TNI menyatakan bahwa tidak ada upaya makar di republik ini, namun di pihak lain polisi berhasil menangkap orang yang dianggap ingin melakukan tindakan makar.

Ini adalah hal yang sangat memalukan buat diri pribadi saya.

Rasanya pemimpin utama di rumah besar kita ini yakni Presiden Jokowi sudah perlu membuat sebuah gebrakan baru yang sangat presisi di dalam merawat rumah besar kita ini. Sekuriti yang paling diandalkan harusnya cepat tanggap dan taktis di dalam mengelola masalah serius ini.

Tindakan yang sangat tegas, sudah sangat perlu digalakkan terhadap para perusak rumah kita ini. Jika diperlukan, berlakukan kembali Undang-undang Khusus Anti Aubversif yang dulunya sangat efektif untuk meredam gerakan radikal yang berusaha menumbangkan Pemerintahan yang sah.

Organisasi yang jelas-jelas menolak idiologi Pancasila sudah perlu ditangani dengan impresif, dengan membubarkan organisasinya dan menghukum para penggagas dan pimpinannya.

Di tengah rumitnya seluruh persoalan Bangsa ini, tentunya harus dilakukan penanganan dengan skala prioritas, yakni rongrongan terhadap wibawa pemerintah. Siapapun juga yang mencoba merongrong harus ditindak tegas, walaupun jabatannya sangat tinggi. Oleh karena itu, kami sebagai bagian pemilik rumah besar ini berharap agar Presiden lebih berani berbuat, demi keutuhan NKRI.





Bubarkan Ormas perusak Pancasila.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.