Kota Medan dan Wilayah Suku Karo

Lahan Benteng Putri Hijau, pusat Kerajaan Haru di masa lampau, diratakan untuk lahan perumahan.

 

ALFONSO M. GINTING. MEDAN. Beberapa hari lalu, Sora Sirulo melakukan wawancara dengan Datuq Zulkifli Sukapiring. Beliau adalah pihak keluarga besar Sukapiring dan merupakan adik dari Datuq Rustam sebagai pemangku kerajaan/ kedatukan/ Urung Sukapiring saat ini.

Menurut keterangan Datuq Zulkifli Sukapiring, pada saat ini terjadi kesalahan yang telah dilakukan oleh pihak-pihak Kesultanan (Deli), dimana beliau menunjuk Kedatukan Sukapiring saat ini tidak berdasarkan zuriat (garis keturunan yang benar).

Datuq Zukifli juga menggambarkan mengenai wilayah kewenangan dari Urung Sukapiring, yaitu; Kesain yang pada saat ini disebut Kesawan, wilayah ini merupakan daerah Sungai Babura dan Sungai Deli Patani hingga ke Delitua.

Peta yang dibuan oleh Halewijn

Deli Patani adalah nama Sungai Deli pada masa itu yang merupakan nama dari Kerajaan Delitua “Haru” bukan Kesultanan Deli. Orang-orang Karo masih menyebut sungai yang sama nama Lau Patani (Lau= sungai, air).

Lebih lanjut beliau menambahkan, mengenai asal, Datuq Rustam mengatakan bahwa Urung Suka Piring berasal dari Seberaya dan bermarga Karo Sekali.

Lain dari itu, dalam pembicaraan kami dengan para Datuq Suka Piring dan Wan Chaidir Barus dari Urung Senembah mengatakan bahwa sebenarnya jauh sebelum Guru Patimpus datang, Urung Suka Piring sudah duluan ada di Medan, tepatnya di Kesawan atau Kesain.

Penamaan Madaan atau Medan diakui adalah hasil ciptaan Guru Patimpus, tetapi pendiri Kota Medan sebenarnya adalah Urung Sukapiring. Dari 4 urung Karo di Karo Hilir bagian Timur, Urung Sepuluh Dua Kuta adalah urung yang paling muda.

Menurut Wan Chaidir Barus, saat ini terjadi ketidakcocokan antara Datuq Adil Abraham dari Urung Sepuludua Kuta dengan Urung Sukapiring dan Urung Senembah. Urung Sepuludua Kuta di bawah kepemimpinan Datuq Adil terlalu mengikuti kemauan Kesultanan Deli, dimana dalam kenyataannya Kesultanan Deli lah yang harus tunduk kepada 4 urung ini, bukan sebalikya.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.