Kolom Panji Asmoro: KRISTEN, MUSLIM DAN ATEIS DIHUKUM MATI DENGAN PISAU GUILLOTINE

Seorang Kristen, seorang Muslim dan seorang ateis sedang antre untuk dieksekusi selama Revolusi Perancis. Orang Kristen dapat giliran pertama. Sebelum algojo menarik tuas dia berdoa, “Ya Tuhan, Engkau adalah penyelamatku!”

Lalu tuas ditarik. Bilahnya bergerak turun secepat kilat, dan… secara ajaib berhenti tepat di kuduknya.

Algojo yang mendengar doa orang Kristen itu meyakini mukjizat telah terjadi. Karena itu, ia membebaskannya. Selanjutnya, giliran orang Muslim. Sama seperti orang Kristen, dia berdoa, “Ya Tuhan, tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan-Mu!”.

Setelah itu tuas kembali ditarik. Bilah jatuh, dan sekali lagi pisau guillotine tepat berhenti meluncur sebelum memutus lehernya. Algojo kembali meyakini kalau Tuhan ada di pihak orang ini, dan membiarkannya pergi.

Akhirnya, giliran si ateis. Sebelum dipenggal, ia minta izin ke algojo memeriksa guillotine itu. Dia menemukan ada lempengan besi tipis yang mengganjal di versneling guillotine.

Si ateis berkata kepada algojo: “Nah, bukan mukjizat yang meyelamatkan kedua orang itu, tetapi lempengan besi ini yang membuat masalah sehingga pisau guillotinemu macet …”

Karena ketelitiannya, si ateis pun dibebaskan dari hukuman mati.***

NB : Cerita di atas bukan kisah nyata, tetapi hanya joke kemanusiaan. Hikmahnya, bahwa alam punya probabilitas yang sama untuk memberikan keberuntungan atau kesialan kepada setiap manusia tanpa membedakan siapa kreasionis yang ia percayai.

Yang kita butuhkan adalah kesadaran untuk tidak saling klaim dan saling hujat atas nama keyakinan masing-masing, yang membuat orang pada akhirnya saling benci dan saling memusuhi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.