Oleh: Elisabeth Barus (Medan)
Masih terngiang suara lembut itu
diantara detak jantung dan hembusan angin malam
diantara kerinduan dan harapan
Hilang dan tak kembali
rasa duka dan cinta berjalan beriring
menapaki jalan berdebu
hingga sulit bagiku beranjak berdiri
berlari tuk kembali
Indah dan mewangi menghiasi jendela hati
melengkapi senja yang berlalu
berharap kumampu merengkuhnya
menyentuh lembut bilik hati yang rapuh hampir patah
Terpaku aku diantara ilalang yang membentang
terasa bayu nirwana menyentuh merayu
seakan berbisik lembut dan mesra
INILAH HIDUPMU, INILAH SURGAMU