Lau Perimbon Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Karo

Rumah Kuta Lau Perimbon (click foto untuk ukuran besar)
Rumah Kuta Lau Perimbon (click foto untuk ukuran besar)

Oleh: Alexander Firdaust Meliala

alexander firdaustLau Perimbon adalah salah satu desa Karo yang menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Karo dalam merebut Kemerdekaan. Desa ini terletak di Kecamatan Taneh Pinem (Kabupaten Dairi) yang berbatasan langsung dengan Aceh Selatan, Aceh Tenggara dan Kabupaten Karo. Tanahnya bergunung-gunung dengn lembah-lembah yang dalam dan terjal sehingga sangat cocok menjadi basis gerillya bagi para pejuang.

Capture by Heaston Sinuraya (Senin 19/8) (click foto untuk ukuran besar)
Capture by Heaston Sinuraya (Senin 19/8) (click foto untuk ukuran besar)

Selain terkenal sebagai tempat pertahanan pasukan Jamin Ginting di masa Agresi Militer Belanda, daerah ini juga sempat menjadi basis pertahanan pasukan Simbisa/Urung pimpinan Kiras Bangun alias Pa Garamata yang kini telah disyahkan sebagai Pahlawan Nasional RI.

Beberapa tempat yang menjadi daerah pertahanan para pejuang di seputaran Lau Perimbon diantaranya adalah Kuta Durin, Kuta Kembiri, dan Lau Perinemen. Di masing-masing tempat pertahanan tersebut dulunya ada sebuah perkampungan yang ditinggali oleh para pejuang, tetapi setelah masa Kemerdekaan perkampungan ini kemudian ditinggalkan. Lokasinya sampai saat ini masih disebut kuta oleh warga setempat meski sudah menjadi perladangan penduduk.

Khusus untuk Kuta Kembiri dan Lau Perinemen, dulunya dikenal sebagai tempat penyimpanan senjata oleh para laskar yang disebut Gudang Sira. Sebagai bukti bahwa dulunya di lokasi Kuta Kembiri dan Lau Perinemen adalah sebagai tempat penyimpanan sejata, maka sampai saat ini di lokasi tersebut masih sering ditemukan senjata dan peluru bekas peninggalan masa penjajahan oleh warga setempat.

Selain menjadi tempat pertahanan bagi para pejuang, Lau Perimbon juga sangat dikenal sebagai tempat para pengungsi di masa penjajahan. Tidak jarang sampai saat ini warga Karo yang berusia di atas 70 tahun akan merasa familiar dengan nama desa ini, sebab dulunya desa ini adalah sebagai tempat pengungsian dari wilayah Kabupaten Karo.

alexander firdaust 6
Sebuah daerah persawahan di Lau Perimbon (click foto untuk ukuran besar)

Sebagai pengakuan pemerintah bahwa Lau Perimbon pernah basis pertahanan para Pejuang Kemerdekaan, desa ini pernah menerima penghargaan dari Pangdam II/Bukit Barisan, Daryatmo, pada tahun 1964. Selain menerima surat penghargaan dari pemerintah, di Lau Perimbon juga telah dibangun Tugu Perjuangan yang berlokasi di perladangan warga yang disebut dengan Taneh Lapang.

Terimakasih kepada Siti Jariah Meliala (Singapore) yang telah bersedia menjadi nara sumber untuk melengkapi data-data tulisan ini.

3 thoughts on “Lau Perimbon Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Karo

  1. Ĺau perimbon,…..dari sinilah asalnya marga tarigan sibero,,sebelum kuta juhar,….jadi sibero jadi tarigan sibero berawal dari lau perimbon ,….kemudian anak keturunannya merantau ke lingga,kemudian kejuhar,……jadi lau perimbon ini adalah panteken tarigan sibero mergana,….karena hulu air di kuta lau perimbon ada 2 yaitu lau perimbon dan lau perbunga,…dua duanya adalah milik ulayat marga tarigan sibero,… dan kuta lau perimbon trrmasuk kuta yang sudah tua,….mungkin sudah berumur lebih dari 700 tahun,…..

  2. Lau Perimbon. Mungkin melala mbarenda je imbo. Lau Perimbon la asing bagi kami si erkuta i Kidupen Kec, juhar. Kab. Karo. Erkelang kelang uruk Buah Padiam. Nai sanga kitik danak danak denga pernah kusungkun orangtua uga makana kuta Lau Perimbon masuk Kab. Tapanuli Utara padahal ije kalak Karo kerina pendudukna. Nina orangtua petugas pembuat batas perbatasan hanya ditentukan dari Daerah Tapanuli Utara. Harapan kita suatu saat Kec. Taneh Pinem, Gunung Sitember & Tigalingga menjadi Kabapten tersendiri. berpisah dengan Kab. Dairi.

  3. Luar Biasa, bas jumaku pe pernah mbarenda jumpa senjata dan granat yang masih bisa aktif, setelah di gali karna ada lobang tikus yang sering menggaggu tanaman makin kedalam galianya ternyata ketemu box senjata dan Granat karna takut maka Bapak saya dulu lapor ke Kepala Desa setempat dan diteruskan ke kepolisian dan akhirnya box itu di bawa ke markas mereka di Kuta Buluh, tapi sayang begitu banyaknya sejarah hubungan Karo dengan Lauperimbon, kami anak lauperimbon harus ikut ke kabupaten Dairi padahal disini Lauperimbon penduduk nya asli 100% kalak karo. bujur man kam : Alexander Firdaust Meliala nggo i promosikendu Lau perimbon enda gelah eteh kalak terutama kalak karo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.