Sirulo TV: KORBAN LONGSOR KAKI SIBAYAK AKIBAT KELALAIAN

EMMY F. PURBA. BERASTAGI. Pagi tadi [Minggu 2/12: Pkl. 06.00] telah terjadi longsor di lokasi sebuah pemandian air panas Desa Doulu (Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo). Ada 16 orang yang menjadi korban longsor ini, 7 diantaranya tewas.

Tepatnya lokasi kejadian adalah Pemandian Daur Paris, di kaki Gunungapi Sibayak, Dataran Tinggi Karo (Karo Gugung).




Akibat hujan deras yang terjadi malam itu, terjadi longsor tanah pembukitan di belakang Pemandian Daur Paris yang kemudian meroborkan pagar tembok pemandian yang terbuat dari batu semen. Tembok yang roboh inilah yang selanjutna menimpa orang-orang yang sedang berkemah di sekitar lokasi pemandian.

Menurut laporan reporter lapangan SORA SIRULO (Pelin Depari), yang saat ini sedang beada di tempat kejadian, seluruh korban (16 orang) adalah mahasiswa Universitas Prima Indonesia, Medan, yang melakukan pendakian Gunungapi Sibayak. Selama ini, selain sebagi tempat pemandian air panas, Daur Paris juga menyewakan lahan pemandian itu untuk tempat berkemah bagi pendaki gunung sebelum melanjutkan pendakiannya atau setelah kembali dari pendakian.

5 dari 7 jenazah korban tewas akibat peristiwa ini sudah teridentifikasi, namun para relawan yang bertugas melakukan evakuasi belum mendapatkan identitas kelima jenazah. Jenis kelamin kelimanya adalah perempuan. 2 jenazah lainnya belum teridentifikasi. Korban meninggal sekarang berada di RS Amanda, Medan, sedangkan korban yang cedera dirawat di RS Efarina Etaham (Berastagi) dan RS Amanda (Medan).

Situasi terkini di lapangan sudah dalam penanganan pihak-pihak terkait. Turut serta dalam proses penanganan dan evakuasi adalah Bupati Karo, Batalion 125 Simbisa, Camat Simpang Empat, Koramil Simpang Empat, Disup, URC BPBD Karo, Relawan Daulu dan LARSI, serta Polres Karo.

Salah satu anggota DPR Karo (Joperson Sitepu) juga turut hadir di TKP. Beliau dikenal sebagai sosok anggota dewan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap bencana dan musibah di Kabupaten Karo.

Di video di atas tampak Dandim 0205/ Tanah Karo (Letkol Inf. Taufik Rizal SE) berbicara kepada Bupati Karo menyampaikan keheranannya mengapa sempat diijinkan tempat yang rawan longsor seperti itu beroperasi sebagai hotel.




“[Ini] karena kelalaian kita,” kata Dandim menyesalkan peristiwa naas yang dialami mahasiswa ini sempat terjadi (sebagaimana ditayangkan video di atas).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.