Makanan wajib dalam Mbesur-mbesuri (Karo)

 cimpa 3

Oleh: Salmen Kembaren (Medan)

 

Salmen 12Budaya Karo tidak akan pernah jauh dari makanan tradisi. Setiap upacara adat yang dilakukan pasti memiliki kuliner khusus atau khas ataupun wajib disajikan. Mulai dari jabang bayi yang masih dalam kandungan (bas bertin) sampai seseorang telah uzur (cawir metua) dan hampir meninggal.

Kali ini akan disajikan berbagai makanan tradisional Karo yang wajib disajikan dalam upacara mbesur-mbesuri anak bas bertin ( janin dalam rahim).

Tidak ada aturan khusus berapa bulan bayi dalam kandungan harus diberi makanan. Namun saat ini adapula kecenderungan memberi makan calon ibu saat kandungan berusia tujuh bulan.

cimpa 2
Membuat cimpa matah (harafiah, kue mentah) di lesung (lumpang) yang terbuat dari kayu.

Pagi-pagi sekali, pihak keluarga calon ibu (pihak kalimbubu) bersama anak beru telah menyiapkan berbagai penganan.

Makanan yang pertama sekali dibuat adalah berbagai jenis cimpa. Setelah itu menyusul manuk sangkepi. Untuk minumannya, disediakan pola atau nira. Pola ini kadang digantikan dengan minuman bersoda atau limun.

Manuk sangkepi terdiri dari olahan daging ayam yang bentuk tubuhnya utuh dan lengkap. Ayam ini direbus kemudian dipotong-potong dan disusun di atas nasi mirip dengan makanan balai di Suku Melayu. Nasi bersama daging ayam yang lengkap ini kemudian disiram dengan saus yang terbuat dari olahan darah ayam.

Selain manuk sangkepi, lauk yang wajib disediakan adalah cipera. Cipera merupakan olahan sayur yang terbuat dari tepung jagung.

Untuk makanan ringan atau cimpa wajib disediakan 4 macam yakni cimpa buka siang, cimpa lepat, cimpa tuang dan cimpa gulamei.

Untuk cimpa tuang, buka siang dan lepat masing-masing disediakan 6 buah. Sedang cimpa gulamei disediakan satu mangkuk. Keempat cimpa ini pada dasarnya berbahan dasar sama yakni tepung beras ketan, kelapa dan gula gara.

Satu lagi penganan wajib yang dihidangkan adalah pisang siemas atau pisang berangan.

Hal unik dalam acara ini yakni ketika mengolah makanan tidak boleh dicecap. Jadwal makan tidak boleh melewati ciger wari atau diusahakan sebelum matahari tepat di atas kepala. Juga calon ibu dan suaminya dilarang menggigit tulang ayam atau manuk sangkep.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.