Maling Lembu Marak di Karo Gunung (Malam Ini Terjadi Lagi)

rikwan sinulinggaRIKWAN SINULINGGA. KABANJAHE. Beberapa hari yang lalu aksi pencuri lembu di perladangan Juma Paku pertengahan antara Desa Kacaribu dan Desa Nangbelawan cukup nekad. Diperkirakan sekitar 02:00 wib gerombolan maling tersebut mulai beraksi dengan menggunakan mobil pickup (diduga jenis L300).

Sektiar 3 ekor lembu dikumpulkan di mobil pick up itu setelah mereka mencurinya dari kandang yang terletak di ladang para petani. Mobil ditempatkan di tempat gelap (semak). Diduga, rencananya mereka akan menyembelih langsung lembu-lembu curian di lokasi itu.

Beruntung saja ada petani yang melihat gerak-gerik pencuri ini sehingga mengarahkan cahaya senternya ke arah lokasi. Merasa terganggu dengan cahaya senter tersebut sehingga komplotan maling lembu ini mengurungkan niatnya dan melepas lembu-lembu tersebut. Keesokan harinya baru didapatkan kembali oleh pemiliknya setelah mendapat informasi dari warga sekitar yang lebih dulu melihat lembu tersebut satu per satu.

Hari ini [Rabu 27/4], kejadian terulang lagi. Aksi ini tergolong berani dan cukup nekad karena dilakukan saat sore hari sekitar Pukul 18: 30 wib. 2 ekor lembu sudah Lembu 6dipisahkan dari kandangnya dan diikat di antara pohon kopi agar tidak terlihat oleh warga yang melintas saat melakukan aksinya.

Beruntung salah seorang keluarga pemilik lembu tersebut merasa ada yang ganjil ketika melintasi ladang tersebut karena lembu-lembunya yang lain berisik bersahut-sahutan sehingga menyempatkan diri mengecek kondisi lembu-lembunya. Ternyata benar 2 ekor lembu telah terpisah dari kandangnya dan diikat di bawah pohon kopi di tengah perladangan tersebut. Begitu mengetahui adanya aksi maling lembu, dia segera menghubungi pihak keluarga yang dengan cepat menuju lokasi dan menyisir ladang tersebut.

Kebetulan tetangga ladang tersebut memang tinggal dan bermalam di ladang. Dia mendengar suara berbisik-bisik di batas ladangnya dengan ladang pemilik lembu. Namun sayangnya hari sudah gelap sehingga komplotan pencuri tersebut gagal ditangkap.

Kembali dugaan aksi komplotan pencuri tersebut menggunakan kendaraan mobil pick up L300 warna hitam di belakang tidak menggunakan plat nopol. Mengingat sewaktu keluarga pemilik lembu memarkirkan mobilnya di pintu gerbang ladangnya (di pinggir jalan). Sebuah mobil L300 warna hitam tanpa plat nopol di belakang langsung tancap gas dan membunyikan klakson dengan cepat, diduga memberikan kode bahwa aksinya sudah diketahui oleh pemilik lembu dan segera menyelamatkan diri.




“Kami baru pulang dari ladang Pukul 18:00. Pukul 18:30 anak saya sudah telpon kalau lembunya pada terlepas. Berarti komplotan pencuri ini sudah mengetahui kebiasaan jadwal kami pulang. Beberapa kali memang kejadian seperti ini lebih sering hari Rabu. Kebetulan hari Rabu jadwal kami Kebaktian Keluarga (PJJ). Jadi ada kesibukan malam hari sehingga tidak ada waktu untuk mengontrol ke ladang. Saya curiga ada mata-mata, tapi kita tidak boleh gegabah dan mencurigai yang tidak pasti. Yang penting, kita harus selalu waspada dan bekerjasama untuk bergantian melakukan kontrol,” papar seorang warga dari merga Karo-karo Sinulingga.

Hal ini juga akan dikoordinasikan dengan semua tetangga sekitar. Banyak yang sudah tinggal dan bermalam di ladang.

“Kita akan bekerjasama semua. Jangan salahkan kmi jika setiap kendaraan yang lewat malam hari harus kami berhentikan dan periksa,” kata Pak Sinulingga ini lagi.

“Iya, kita tidak mungkin mengharapkan bantuan keamanan kepada polisi di ladang-ladang ini. Paling yang bisa kita lakukan bekerjasama menjaga keamanan di lingkungan perladangan Juma Paku ini,” jelas Pak Torong salah seorang petani Juma Paku ini.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.