Masalah AIDS, Masalah Kita Semua


Oleh:  Dr.Lahargo Kembaren SpKJ

(Psikiater RS Jiwa Dr.H. Marzoeki Mahdi, Bogor)

 

Tanggal 1 Desember diperingati sebagai hari AIDS sedunia untuk mengingatkan masyarakat betapa pentingnya memahami penyakit ini dengan baik sehingga bisa melakukan tindakan pencegahan dan penanganannya.  Dalam sebuah pendampingan terhadap keluarga yang menghadapi masalah HIV AIDS terungkap banyak sekali ibu-ibu rumah tangga yang tidak tahu apa-apa mendapatkan penyakit HIV AIDS ini dari suaminya yang melakukan prilaku berisiko seperti sex bebas dan penggunaan narkoba suntik. Lebih menyedihkannya, banyak sekali saat ini anak-anak yang tidak berdosa tetapi sudah harus menanggung beban penyakit ini. Masalah siapakah ini? Tentunya ini adalah masalah kita semua!

Apakah AIDS?

AIDS adalah singkatan dari ‘acquired immunodeficiency syndrome’ dan menggambarkan berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV telah ditahbiskan sebagai penyebab AIDS. Tingkat HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi tertentu merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi AIDS. Pada mereka yang menderita AIDS bisa berkembang penyakit-penyakit seperti : TBC, kanker kulit, infeksi jamur, infeksi otak, diare kronis, demam yang berkelanjutan, dll.

\

Apakah gejala-gejala HIV?

Sebagian besar orang yang terinfeksi HIV tidak menyadarinya karena tidak ada gejala yang tampak segera setelah terjadi infeksi awal. Beberapa orang mengalami gangguan kelenjar yang menimbulkan efek seperti deman (disertai panas tinggi, gatal-gatal, nyeri sendi, dan pembengkakan pada limpa).

Kendatipun infeksi HIV tidak disertai gejala awal, seseorang yang terinfeksi HIV sangat mudah menularkan virus tersebut kepada orang lain. Satu-satunya cara untuk menentukan apakah HIV ada di dalam tubuh seseorang adalah melalui tes HIV. Infeksi HIV menyebabkan penurunan dan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Hal ini me nyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi penyakit dan dapat menyebabkan berkembangnya AIDS.

Bagaimana penularan HIV-AIDS?

· Hubungan seksual yang tidak aman

· Pemakaian narkoba suntik

· Transfusi darah yang tidak steril

· Dari ibu yang menderita HIV pada anak yang dikandung dan dilahirkannya

Bagaimana mencegah penularan HIV-AIDS?

· Tidak melakukan hubungan seksual yang tidak aman

· Setia pada satu pasangan saja

· Tidak menggunakan narkoba suntik

· Melakukan pemeriksaan segera pada pasangan/ anak dari orang tua yang menderita HIV-AIDS

Mitos

Apakah gigitan nyamuk membawa risiko terinfeksi HIV?

HIV tidak menyebar melalui gigitan nyamuk atau gigitan serangga lainnya. Bahkan bila virus masuk ke dalam tubuh nyamuk atau serangga yang menggigit atau mengisap darah, virus tersebut tidak dapat mereproduksi dirinya dalam tubuh serangga. Karena serangga tidak dapat terinfeksi HIV, serangga tidak dapat menularkannya ke tubuh manusia yang digigitnya.

Apakah saya harus khawatir tertular HIV saat melakukan kegiatan olah raga?

Tidak terdapat bukti bahwa HIV dapat ditularkan ketika seseorang melakukan olah raga.

Bisakah saya terkena HIV dari bersentuhan secara biasa? (berjabat tangan, berpelukan, menggunakan toilet, minum dari gelas yang juga digunakan oleh seseorang yang terkena HIV, atau berada berdekatan dengan seseorang yang terinfeksi yang sedang bersin atau batuk)?

HIV tidak ditularkan oleh kontak sehari-hari dalam kegiatan sosial, di sekolah, ataupun di tempat kerja. Anda tidak dapat terinfeksi lantaran anda berjabat tangan, berpelukan, menggunakan toilet yang sama atau minum dari gelas yang sama dengan seseorang yang terinfeksi HIV, atau terpapar batuk atau bersin penyandang infeksi HIV.

Apa yang harus dilakukan bila anda menduga bahwa anda telah terekspos HIV?

Bila anda menduga bahwa anda telah terpapar HIV, anda hendaknya mendapatkan konseling dan melakukan testing/pemeriksaan HIV. Kewaspadaan hendaknya diambil guna mencegah penyebaran HIV kepada orang lain, seandainya anda benar terinfeksi HIV.

Pengobatan HIV-AIDS

Saat ini puskesmas dan rumah sakit sudah dilengkapi dengan kemampuan melakukan tes HIV. Apabila hasilnya positif maka pasien dapat diberikan OBAT ANTI RETRO VIRAL (ARV), yaitu suatu obat yang dapat menekan virus HIV dalam tubuh sehingga penderitanya tetap dapat hidup sehat dan normal

Penderita HIV dan AIDS memiliki hak untuk mendapatkan kehidupan tanpa diskriminasi. Mereka layak hidup normal dan mendapatkan layanan seperti yang lainnya. Mengetahui yang benar tentang HIV dan AIDS adalah langkah awal kita melakukan penanganan yang benar mengenai masalah ini. Semua pihak memiliki tanggung jawab untuk mengatasinya karena bila itu tiba pada keluarga kita maka kita akan mengetahui betapa berharganya dukungan dari semua pihak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.