Kolom Eko Kuntadhi: MEDALI EMAS UNTUK JOKOWI

Jumlah suara 80 juta untuk Jokowi, itu sudah menunjukan 51%. Itu hasil hitung real yang dilakukan TKN. Meski total suara dihitung KPU baru 75%, tapi sudah bisa dipastikan Jokowi-Amin memenangkan Pilpres kali ini menjadi juara satu.

Sedangkan Prabowo-Sandi harus puas sebagai runner up.

Dalam catatan laga Pilpres, Prabowo mengumpulkan medali perak untuk kesekian kalinya. Setidaknya sudah 3 medali perak Pilpres berhasil dikumpulkan. Dikalungkan dengan bangga ke lehernya.

Tentu saja itu sebuah prestasi yang harus disyukuri. Perolehan medali ini menunjukan stamina dan konsistensi Prabowo sebagai atlet Pilpres yang terus menuai prestasi setiap pertandingan. Ia selalu masuk 2 Besar. Bayangkan, 2 Besar, broh.

Amin Rais saja gak pernah masuk 2 Besar. Paling dia ada di posisi ke empat, pada 2004 lalu. Juara harapan. Makanya Amin gak dapat medali. Cuma dapat kado isinya buku tulis sama sabun mandi.

Jokowi mendapat medali emas, tapi jumlahnya baru 2. Prabowo, meski perak, jumlahnya sudah 3 buah. Lumayan kalau dikiloin.

Tentu saja untuk meningkatkan peformanya diperlukan banyak latihan bagi Prabowo. Mengikuti berbagai pertandingan sebagai ajang latihan bisa jadi pilihan. Ia bisa mendaftar untuk ikut Pilpres di berbagai negara lain, sebelum 5 tahun lagi, kembali bertanding di Indonesia. Anggap saja mengasah skill dan mental bertanding.

Kita tahu, setelah Pilpres kali ini tampaknya Jokowi harus menggantung raket. Lima tahun yang akan datang, ia kudu pensiun dari ajang pertandingan. Sementara Prabowo masih bisa terus bertanding sampai titik malu penghabisan.

Kata orang, kegagalan adalah ketidakberhasilan yang terwujud. Anggap saja pengalaman itu sebagai guru. Pengalaman menjadi runner up Pilpres berkali-kali akan semakin mematangkan mental Prabowo untuk pertandingan berikutnya –kalau tetap ngotot dan gak malu.

Apalagi pada 2 kali Pilpres, Prabowo sudah melatih diri melakukan selebrasi sujud syukur. Latihan itu bukannya mubazir. Ia mensyukuri dirinya mendapat medali perak. Itulah bentuk keikhlasan, seperti yang pernah disampaikan Gusdur.

Pada Olimpiade Pimpres 2024 nanti akan banyak atlet baru yang maju bertanding. Saya rasa Prabowo bisa mencoba lagi untuk ke empat kalinya. Tidak ada aturan yang membatasi seorang untuk mencoba lagi berkali-kali. Sebab UU Pilpres memang terbuka bagi atlet yang penasaran. Ibarat ngidam, kalau gak dipenuhi, berisiko bayinya ileran.

“Mas, usulkan saja Prabowo bertanding Pilpres lawan Erdogan. Pasti PKS bingung mau mendukung siapa?” celetuk Abu Kumkum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.